DIGTALPOS.com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah merancang pembentukan Sentral Olahraga Disabilitas untuk mendorong kemajuan olahraga bagi penyandang disabilitas di Kaltim. Perencanaan ini bertujuan agar para atlet disabilitas di Kaltim mendapat fasilitas dan pelatihan yang maksimal, mendukung mereka dalam meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Saputra Sugiarta mengungkapkan, pihaknya menjadikan Kota Solo, Jawa Tengah, yang sudah dikenal dengan fasilitas olahraga disabilitasnya yang unggul, sebagai model utama dalam perencanaan ini.
Bagus menjelaskan Dispora Kaltim akan mempelajari secara mendalam berbagai aspek yang menjadi kunci sukses fasilitas olahraga disabilitas di Solo, mulai dari mekanisme pengelolaan, tata kelola fasilitas, hingga penganggaran dan sistem pembelajaran yang diterapkan.
“Kami ingin mempelajari setiap detail tentang bagaimana Solo mengelola fasilitas olahraga untuk penyandang disabilitas. Hal ini penting sebagai dasar bagi kami dalam merencanakan pembangunan sentral olahraga yang tepat di Kaltim,” ujar Bagus, Rabu (30/10/2024).
Bagus menambahkan, pembentukan fasilitas semacam ini bukanlah pekerjaan yang instan. Proses perencanaan memerlukan waktu serta pemikiran matang, terutama terkait dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Ia mencontohkan, di Solo, setiap atlet disabilitas didampingi oleh tiga pendamping yang berperan penting dalam memastikan pelatihan berjalan efektif dan sesuai kebutuhan para atlet.
Untuk lebih mematangkan rencana tersebut, Dispora Kaltim berencana mengirimkan perwakilan mereka bersama tim dari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) untuk melakukan kunjungan langsung ke Solo. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sistem yang diterapkan di Solo, serta menjadi bahan evaluasi sebelum Dispora Kaltim mengambil langkah-langkah lanjut untuk merealisasikan sentral olahraga disabilitas di Kaltim.
“Kunjungan ke Solo adalah langkah strategis kami agar bisa memahami lebih dalam bagaimana sistem yang ada di sana. Dengan begitu, kami bisa merancang dan melaksanakan sentral olahraga disabilitas di Kaltim dengan lebih matang dan terencana,” pungkas Bagus. (Adv)