Yonavia Dorong Peningkatan Literasi dan Keamanan Digital di Sektor Pendidikan

Yonavia Dorong Peningkatan Literasi dan Keamanan Digital di Sektor Pendidikan
Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Yonavia. (ist)

DIGTALPOS.com, Samarinda, Kalimantan Timur – Maraknya kejahatan siber membuat Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Yonavia angkat bicara. Ia menerangkan, sektor pendidikan juga tak luput dari sasaran bagi para pelaku kejahatan tersebut.

Menurut Yonavia, digitalisasi pendidikan merupakan langkah penting yang harus diberlakukan secara masif, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Namun, ia menekankan kelengkapan sarana digital di lembaga pendidikan harus diimbangi dengan peningkatan literasi digital.

“Proses digitalisasi pendidikan memerlukan keseimbangan antara kelengkapan infrastruktur, keamanan jaringan, dan literasi digital para pengguna, yaitu peserta didik dan pengajar,” ujarnya pada Jumat (15/11/2024).

Politisi Partai PDI Perjuangan itu juga mengharapkan terciptanya sinergi yang harmonis antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun infrastruktur digital yang kuat. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk mendukung kesuksesan digitalisasi pendidikan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur.

“Keberhasilan sistem pendidikan dalam beradaptasi dengan perkembangan global saat ini sangat menentukan kualitas setiap anak bangsa di masa depan dalam menghadapi berbagai tantangan,” jelas Yonavia.

Untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang tangguh dan berkarakter kuat, Yonavia mengajak setiap elemen terkait, baik dari pemerintah maupun masyarakat, untuk turut berkontribusi dalam proses pembangunan pendidikan.

Selain itu, pada era digital saat ini, keamanan siber menjadi hal yang sangat penting, terutama dalam sektor pendidikan. Lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, menyimpan dan mengelola banyak informasi sensitif, termasuk data siswa, catatan akademik, dan informasi staf.

“Oleh karena itu, perlindungan terhadap data ini dari serangan siber menjadi sangat krusial,” bebernya.

Yonavia menambahkan bahwa sektor pendidikan menjadi sasaran menarik bagi para penjahat siber. “Para penjahat siber menggunakan berbagai metode canggih untuk mencuri data atau mengganggu operasi lembaga pendidikan,” tutupnya. (adv)

Penulis: PujiEditor: Redaksi