DIGTALPOS.com, Samarinda – Dalam rangka persiapan dan pasca Pemilihan Tahun 2024, sosialisasi dan pendidikan pemilih kedua digelar di Ballroom Hotel Harris Samarinda pada Rabu (20/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Kalimantan Timur (Kaltim).
Anggota DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, mengapresiasi penyelenggaraan acara oleh KPU Kaltim dan Anggota Komisi II DPR RI, Edi Oloan Pasaribu. Dengan target partisipasi sebesar 77,5 persen pada 27 November mendatang, kegiatan ini menjadi penting mengingat tingkat partisipasi pilkada sebelumnya di Kaltim masih rendah.
Meski Kaltim dikenal kondusif selama pelaksanaan pemilu, Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dari Bawaslu RI menempatkan Kaltim di peringkat kelima dalam daftar provinsi rawan gangguan pemilu 2024. Provinsi ini berada di bawah Jawa Barat, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta yang menduduki posisi puncak.
Sigit menilai, penempatan ini mungkin disebabkan oleh hanya adanya dua pasangan calon kepala daerah yang akan berkompetisi di Pilkada 2024. “Dinilai rawan, kalau menurut saya itu karena calonnya hanya dua, dan keduanya berkompetisi dengan baik dan semaksimal mungkin. Sedangkan Jakarta kenapa peringkat pertama karena calonnya ada tiga dan juga berjuang dengan maksimal,” jelas Sigit.
Selain jumlah calon, Sigit juga menyebutkan keragaman penduduk di Kaltim menjadi salah satu alasan di balik tingginya tingkat kerawanan menurut IKP. Sebagai provinsi dengan masyarakat yang heterogen, Kaltim menghadapi tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas politik saat pemilu. “Semua suku ada di Kaltim, semuanya hidup dengan damai,” tuturnya.
Kendati begitu, Sigit tetap yakin, Pilkada 2024 di Kaltim akan berjalan lancar dan aman. Ia mendorong seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan kedamaian selama proses pemilu. Menurutnya, keamanan selama Pilkada bukan hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu dan pihak keamanan, tetapi seluruh masyarakat harus terlibat dalam menjaga stabilitas daerah.
Laporan IKP yang dipublikasikan oleh Bawaslu RI ini memberikan gambaran mengenai tingkat kerawanan di berbagai wilayah Indonesia menjelang Pemilu 2024. Sigit berharap, meskipun Kaltim masuk dalam daftar provinsi rawan, pelaksanaan Pilkada tetap berjalan dengan baik dan kondusif seperti yang telah terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Dengan optimisme dan kerjasama seluruh elemen masyarakat, Sigit yakin Kaltim akan membuktikan bahwa predikat rawan tidak akan menghalangi terciptanya pemilu yang damai dan sukses. (adv)