Guntur: Harga Pupuk yang Mahal Jadi Penyebab Utama Kenaikan Harga Beras di Kaltim

Guntur: Harga Pupuk yang Mahal Jadi Penyebab Utama Kenaikan Harga Beras di Kaltim
Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Guntur. (ist)

DIGTALPOS.com, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Guntur, menyoroti kenaikan harga beras yang terjadi di beberapa wilayah di Bumi Etam. Menurutnya, harga pupuk yang tinggi menjadi faktor utama yang pemicu naiknya harga gabah dan beras, sehingga petani terpaksa menaikkan harga jual untuk menutupi biaya produksi yang semakin melambung.

“Karena harga pupuk yang mahal, otomatis harga gabah ikut naik. Ini yang menjadi salah satu alasan utama kenapa harga beras melonjak,” kata Guntur, Sabtu (23/11/2024).

Guntur mengkritik pemerintah daerah yang dinilai terlalu fokus pada dampak kenaikan harga beras, sementara permasalahan utama, yakni harga pupuk yang tinggi, belum mendapat perhatian serius. Menurutnya, intervensi pemerintah sangat diperlukan untuk menekan harga pupuk agar sektor pertanian tidak semakin terbebani.

Ia mengusulkan agar pemerintah menjalin komunikasi dengan produsen pupuk untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan harga. Selain itu, ia menyarankan agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dilibatkan dalam distribusi pupuk untuk memastikan ketersediaannya dengan harga yang lebih terjangkau.

“Ada BUMDes atau BUMD yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini. Kita juga bisa membahasnya melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) agar harga pupuk bisa ditekan. Kalau pupuk murah, biaya produksi petani akan lebih rendah, dan harga beras pun ikut stabil,” tambahnya.

Guntur menekankan bahwa kebijakan ini tidak hanya akan mengatasi permasalahan harga beras, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan pupuk yang lebih terjangkau, petani di Kaltim akan lebih berdaya saing, dan kesejahteraan mereka pun akan meningkat.

“Dengan pupuk yang lebih terjangkau, petani kita akan lebih berdaya saing, dan kesejahteraan mereka pun meningkat. Pemerintah harus hadir untuk memastikan hal ini,” tutupnya.

Melalui pendekatan yang menyeluruh terhadap akar masalah, diharapkan kenaikan harga beras dapat diredam, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi tanpa memberatkan mereka.

Guntur juga menyarankan agar pemerintah melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap distribusi pupuk untuk mencegah penimbunan dan spekulasi harga yang dapat merugikan petani. Dukungan dan kebijakan yang berpihak kepada petani harus menjadi prioritas agar sektor pertanian dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah.

Dengan adanya langkah-langkah konkret dari pemerintah, diharapkan masalah harga pupuk dan beras dapat segera teratasi, sehingga masyarakat tidak lagi terbebani oleh tingginya harga kebutuhan pokok. (adv)

Penulis: PujiEditor: Redaksi