DIGTALPOS.com, Bengalon, Kalimantan Timur – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Arfan, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program kepemudaan dengan mendorong pengembangan sarana olahraga dan kegiatan produktif bagi pemuda di daerah pemilihannya, Kutai Timur (Kutim).
Dukungan ini disampaikan Arfan usai melakukan Reses Masa Sidang I di Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, awal November lalu. Reses ini menjadi momen penting bagi Arfan untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat, khususnya terkait isu kepemudaan.
“Alhamdulillah, ini waktu yang sangat berharga bagi kami untuk kembali ke daerah. Reses adalah kesempatan untuk mendengarkan dan memahami persoalan yang dihadapi masyarakat, terutama pemuda, yang merupakan masa depan daerah kita semua,” ujar Arfan, Selasa (12/11/2024).
Dalam reses tersebut, Arfan menerima berbagai aspirasi dari masyarakat, terutama terkait pengembangan sarana olahraga, pelatihan keterampilan, serta bantuan untuk pengembangan komunitas pemuda. Menurut Arfan, program-program seperti ini sangat penting untuk menciptakan kesempatan bagi pemuda agar lebih produktif dan berpotensi dalam berbagai bidang.
“Kami berkomitmen untuk memperjuangkan program-program yang dapat membantu pemuda memiliki kegiatan positif, produktif, serta mengembangkan potensi yang ada di daerah kita. Ini adalah investasi untuk masa depan Kutim,” tegasnya.
Arfan juga mengapresiasi keberadaan komunitas-komunitas pemuda aktif seperti BSC dan Laung Kuning yang dinilai sangat produktif. Ia berharap komunitas-komunitas semacam ini bisa lebih berkembang dengan dukungan yang tepat.
“Saya berharap pemuda di Bengalon mendapatkan lebih banyak ruang untuk berekspresi dan berkreasi, terutama dalam kegiatan yang mendukung kesehatan, olahraga, dan solidaritas antar sesama,” tambah Arfan.
Tak lupa, Arfan juga mengingatkan pentingnya pengurusan administrasi yang rapi bagi kelompok atau organisasi pemuda yang ingin mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah. Kelengkapan administrasi akan memperlancar proses pengajuan dana untuk berbagai kegiatan, baik itu olahraga, pelatihan keterampilan, atau kegiatan sosial lainnya.
“Penting untuk memastikan administrasi dan struktur kepengurusan yang jelas, diakui oleh pemerintah desa atau kabupaten, agar usulan program dari kelompok pemuda ini lebih mudah diperjuangkan dan mendapat dukungan anggaran dari tingkat provinsi,” pungkasnya. (adv)
