DIGTALPOS.com, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Salehuddin, menyerukan dukungan bagi para atlet paralimpik. Kendati berhasil mencetak prestasi gemilang di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII/2024 di Solo, Jawa Tengah, Salehuddin menekankan pentingnya evaluasi dan peningkatan koordinasi.
“Saya pikir kita harus terus memberikan dukungan penuh kepada para atlet. Namun, komunikasi dan koordinasi antara pihak-pihak terkait harus lebih ditingkatkan,” kata Salehuddin, Senin (04/11/2024).
Pada Peparnas XVII, atlet paralimpik Kaltim berhasil meraih 7 emas, 13 perak, dan 17 perunggu. Prestasi ini menempatkan kontingen Kaltim di posisi ke-13 dalam klasemen akhir perolehan medali, naik dari hasil Peparnas XVI di Papua yang hanya mengoleksi 5 medali emas.
Salehuddin menyoroti pentingnya para atlet tetap berlatih giat dan tidak cepat puas diri. Ia juga menekankan agar setiap elemen terkait meningkatkan sinergi dan komunikasi, khususnya antara eksekutif dan legislatif, dalam mendukung perkembangan atlet paralimpik Kaltim.
“Proses ini penting agar kita bisa lebih memahami kebutuhan dan dukungan yang harus diberikan kepada para atlet,” jelasnya.
Rendahnya intensitas komunikasi yang berkelanjutan menjadi hambatan utama yang kerap dihadapi, terutama antara organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertanggung jawab atas pengembangan olahraga difabel di Kaltim.
“Ada beberapa bidang yang sudah lebih intens dalam memberikan dukungan, namun masih ada ruang untuk perbaikan. Komunikasi yang lebih baik akan membantu mengidentifikasi permasalahan, sehingga kita tahu mana saja yang perlu mendapat perhatian lebih,” tambahnya.
DPRD, menurut Salehuddin, memiliki peran krusial dalam menyelesaikan hambatan tersebut agar dunia olahraga dapat berkembang lebih pesat dan mengakomodasi setiap kebutuhan atlet.
“Kami berharap ke depan koordinasi dengan pihak-pihak terkait bisa lebih baik. Dengan alat kelengkapan dewan yang segera terbentuk, kami siap mendukung segala inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi atlet paralimpik kita,” tegasnya.
Selain dukungan teknis di lapangan, Salehuddin juga menekankan pentingnya kebijakan yang memfasilitasi kebutuhan atlet dari segi infrastruktur, pelatihan, dan kesejahteraan.
“Secara anggaran, kami optimis bahwa Kaltim bisa memberikan dukungan yang lebih besar ke depan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita juga bisa mengalir ke sektor ini, tergantung bagaimana kebijakan anggarannya diprioritaskan,” ujarnya.
Dengan pencapaian di Peparnas XVII ini, diharapkan koordinasi antara pemerintah daerah, legislatif, dan OPD terkait bisa lebih solid, sehingga dukungan terhadap para atlet paralimpik Kaltim dapat lebih optimal di masa mendatang.
Peparnas 2024 di Solo menjadi momentum penting untuk meningkatkan sinergi dalam mendukung atlet difabel Kaltim agar terus berprestasi di ajang nasional dan internasional. (adv)