Andi Satya Serukan Keberlanjutan Vaksinasi DBD sebagai Solusi Jangka Panjang di Kaltim

Andi Satya Serukan Keberlanjutan Vaksinasi DBD sebagai Solusi Jangka Panjang di Kaltim
Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra. (ist)

DIGTALPOS.com, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, menegaskan pentingnya pelaksanaan vaksinasi demam berdarah dengue (DBD) yang berkelanjutan sebagai upaya jangka panjang dalam mengatasi masalah kesehatan. Ia berharap program vaksinasi ini tidak hanya berhenti pada fase percobaan, tetapi dapat terus dilanjutkan dan menjadi contoh bagi provinsi lainnya di Indonesia dalam menekan angka kasus DBD.

“Dinas Kesehatan telah memulai pilot project vaksin DBD, yang merupakan langkah maju dalam upaya pencegahan. Harapannya, program ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat berjalan secara berkesinambungan. Kaltim harus menjadi percontohan nasional dalam pencegahan DBD,” ujar Andi Satya, Minggu, (17/11/2024).

Kaltim telah menjadi salah satu pelopor dalam pelaksanaan vaksinasi DBD di Indonesia. Program vaksinasi ini dimulai di Balikpapan dengan sasaran 9.800 anak dan kemudian dilanjutkan di Samarinda pada pertengahan tahun 2024 dengan target 5.000 anak usia 5-12 tahun. Penggunaan vaksin Dengue Tetravalent (TDV) dari Takeda diharapkan dapat menjadi terobosan dalam menurunkan angka kasus DBD yang sering terjadi setiap tahunnya, terutama selama musim hujan.

Andi Satya menilai vaksinasi sebagai solusi strategis yang dapat membantu menekan angka kasus DBD dalam jangka panjang. Ia menekankan, DBD merupakan masalah kesehatan yang sering muncul setiap tahun, terutama saat musim hujan, yang meningkatkan potensi penyebaran penyakit ini.

Selain vaksinasi, Andi Satya juga mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup bersih sebagai langkah awal dalam pencegahan DBD. Ia mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menjelang musim penghujan, yang biasanya terjadi dari November hingga April, di mana genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk pembawa DBD untuk berkembang biak.

“Lingkungan yang bersih adalah kunci untuk mencegah DBD. Nyamuk pembawa virus ini berkembang biak di genangan air, seperti pot bunga, sampah plastik, atau barang bekas yang dibiarkan terbuka. Kita harus lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan di sekitar kita,” tambahnya.

Lebih lanjut, Andi juga menyarankan langkah-langkah pencegahan lainnya, seperti fogging, untuk memberantas nyamuk dewasa jika ditemukan peningkatan kasus DBD di suatu daerah. Ia menegaskan, upaya preventif harus lebih diutamakan daripada penanganan setelah wabah terjadi.

Sebagai anggota DPRD, Andi Satya berkomitmen untuk mendukung program-program kesehatan seperti vaksinasi DBD melalui pengawasan yang ketat dan alokasi anggaran yang memadai. Ia menyadari, pencegahan merupakan langkah terbaik, dan vaksinasi adalah salah satu cara efektif untuk melindungi generasi muda dari risiko penyakit ini.

Dengan kombinasi antara vaksinasi, edukasi masyarakat, dan upaya menjaga kebersihan lingkungan, Andi Satya optimis, kasus DBD di Kaltim dapat ditekan secara signifikan. Ia berharap, Kaltim bisa menjadi model bagi provinsi-provinsi lain dalam pencegahan penyakit berbasis lingkungan. (adv)

Penulis: PujiEditor: Redaksi