Interupsi di Paripurna ke-28, Pesan Penutup Novel Tyty Jadi Sorotan

Interupsi di Paripurna ke-28, Pesan Penutup Novel Tyty Jadi Sorotan
Anggota DPRD Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan. (ist)

DIGTALPOS.com, Kutai Timur, Kalimantan Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Novel Tyty Paembonan melayangkan interupsi yang mengundang perhatian dalam Rapat Paripurna ke-28 yang digelar DPRD Kutim. Rapat tersebut membahas Persetujuan Bersama antara Pemerintah Daerah Kutai Timur dan DPRD terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran serta Penyelamatan.

Dalam interupsinya, Novel meminta agar pemerintah menjadikan penanggulangan kebakaran sebagai fokus utama Raperda ini. “Kami meminta agar poin mengenai penanggulangan bahaya kebakaran dan penyelamatan dijadikan prioritas untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat,” ujar Novel di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim, Senin (11/11/2024).

Novel juga menekankan pentingnya alokasi anggaran yang memadai bagi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DAMKAR). “Kami meminta pemerintah memberikan anggaran yang cukup bagi DAMKAR untuk membentuk tim yang profesional, serta menyediakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar,” jelas Novel.

Melihat kondisi beberapa petugas pemadam kebakaran yang masih kekurangan APD yang memadai, Novel menyampaikan keprihatinannya. “Saya sedih melihat petugas pemadam kebakaran kita tidak memakai APD yang memenuhi standar. Ini bisa membahayakan keselamatan mereka, bahkan mengancam nyawa,” tambahnya.

Lebih lanjut, Novel mendorong pemerintah untuk mengalokasikan anggaran maksimal bagi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan. “Saya harap pemerintah dan DPRD bisa mendukung anggaran yang layak untuk DAMKAR agar dinas ini dapat bekerja dengan baik,” tegas Novel.

Selain membahas penanggulangan kebakaran, Novel yang juga merupakan politikus Partai Persatuan Indonesia Raya, menyoroti penataan Ruang Sidang Utama DPRD yang masih menampilkan foto Presiden dan Wakil Presiden periode sebelumnya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada mantan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang fotonya masih terpampang di depan. Kami mohon agar foto tersebut segera diganti dengan foto Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” pungkas Novel.

Interupsi yang dilakukan Novel Tyty Paembonan ini tidak hanya menyoroti isu teknis dan anggaran, tetapi juga menyampaikan pesan politik yang tegas mengenai perlunya pembaruan simbol-simbol kepemimpinan di Ruang Sidang Utama. Novel berharap agar perubahan ini dapat memberikan semangat baru dan mencerminkan pemerintahan yang sedang berjalan.

Interupsi dan pesan penutup dari Novel Tyty Paembonan ini menjadi sorotan dalam rapat paripurna, mencerminkan komitmen dan kepeduliannya terhadap keselamatan masyarakat serta simbolisasi kepemimpinan yang tepat. (Adv)

Penulis: AdiEditor: Redaksi