DIGTALPOS.com, Bontang, Kalimantan Timur – Memasuki Bulan Ramadan 1446 Hijriah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir rob. Peringatan ini disampaikan untuk mengantisipasi potensi bencana yang bisa terjadi akibat kenaikan air laut yang kerap melanda wilayah pesisir dan dataran rendah di Bontang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bontang, Usman, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi, menegaskan bahwa peringatan ini dikeluarkan berdasarkan pengalaman bertahun-tahun. Menurutnya, banjir rob dengan dampak cukup parah sering terjadi saat bulan puasa.
“Belajar dari pengalaman beberapa tahun terakhir, banjir rob yang cukup parah sering kali terjadi di Bulan Ramadan. Oleh karena itu, kami mengimbau warga yang tinggal di wilayah rentan untuk lebih waspada,” kata Eko, belum lama ini.
Beberapa wilayah yang menjadi titik rawan di antaranya adalah Kelurahan Gunung Telihan, belakang Jalan Danarta, dan Kelurahan Guntung. Menurut Eko, kejadian banjir rob di daerah tersebut bisa terjadi secara tiba-tiba, meskipun curah hujan sedang tidak tinggi.
“Hari ini saja air mulai naik sejak malam, padahal hujan tidak deras. Ini menunjukkan bahwa banjir rob bisa terjadi kapan saja tanpa adanya hujan sebagai pemicu utama,” lanjutnya.
Eko menekankan, kendati intensitas hujan di bulan Maret ini mulai menurun, masyarakat tetap harus waspada. Diperkirakan, memasuki April, musim hujan akan mulai berganti dengan musim kemarau. Namun, ketidakpastian cuaca akibat fenomena El Niño bisa menyebabkan perubahan pola cuaca yang sulit diprediksi.
“Kami tetap mengingatkan warga untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan cuaca. Jangan menganggap kemarau datang lebih cepat, karena masih ada kemungkinan hujan turun dengan intensitas tinggi dan memperparah kondisi banjir rob,” jelasnya.
Selain itu, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk melakukan berbagai langkah antisipasi guna mengurangi dampak banjir rob. Salah satunya adalah menyimpan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi agar tidak rusak akibat genangan air. Selain itu, warga juga disarankan untuk menutup pintu dan akses masuk rumah saat air mulai naik guna menghindari kemungkinan masuknya hewan berbahaya, seperti buaya.
“Bukan hanya soal air yang masuk ke rumah, tetapi ada risiko lain yang perlu diperhatikan, seperti kemunculan buaya. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak panik jika menemukan kejadian semacam itu,” tandas Eko.
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh banjir rob selama Ramadan.(*)