DIGTALPOS.com, Bontang – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bontang menutup rangkaian peringatan Milad ke-30 tahun dengan tasyakuran yang berlangsung khidmat dan sarat makna. Puncak perayaan yang digelar di lingkungan MAN Bontang ini menjadi momentum refleksi perjalanan panjang madrasah dalam mencetak generasi emas yang islami, unggul dalam prestasi, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.
Suasana penuh kebersamaan terasa sejak awal kegiatan. Tasyakuran diisi dengan doa bersama, pemotongan tumpeng, serta pelepasan burung merpati yang menjadi simbol harapan dan cita-cita MAN Bontang di usia tiga dekade. Kegiatan ini sekaligus menandai berakhirnya rangkaian Milad ke-30 yang telah berlangsung selama enam hari, sejak 12 hingga 17 Desember 2025.
Ketua Panitia Milad ke-30 MAN Bontang, Lena Rosa, menjelaskan bahwa peringatan hari jadi kali ini dirancang tidak sekadar sebagai perayaan seremonial, tetapi juga sarat nilai edukatif, religius, dan sosial. Beragam kegiatan digelar, mulai dari lomba-lomba edukasi, kegiatan keagamaan, hingga aksi sosial yang melibatkan seluruh warga madrasah.
“Puncak Milad kami pilih dengan tasyakuran sebagai wujud rasa syukur atas perjalanan 30 tahun MAN Bontang. Melalui doa bersama, pemotongan tumpeng, dan pelepasan burung merpati, kami berharap MAN Bontang terus melahirkan generasi emas islami yang membawa kedamaian serta manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” ungkap Lena, Rabu (17/12/2025).
Pelepasan burung merpati menjadi salah satu momen paling berkesan dalam acara tersebut. Selain melambangkan perdamaian dan harapan, kegiatan ini juga dimaknai sebagai wujud komitmen MAN Bontang sebagai sekolah Adiwiyata yang konsisten menanamkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Momen ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa.
Kepala MAN Bontang, Sugianoor, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya rangkaian Milad ke-30, mulai dari Pemerintah Kota Bontang, para alumni, orang tua siswa, hingga dukungan melalui program CSR sejumlah perusahaan.
“Di usia 30 tahun ini, kami berharap MAN Bontang terus tumbuh menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan bermutu. Dukungan dan kolaborasi yang terjalin selama ini semoga dapat terus berlanjut demi kemajuan pendidikan Islam di Kota Bontang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Abdu Safa Muha, yang hadir mewakili Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, memberikan apresiasi tinggi atas capaian dan kontribusi MAN Bontang selama tiga dekade. Ia menilai MAN Bontang sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam terdepan di Kalimantan Timur yang konsisten mencetak prestasi.
“Atas nama Pemerintah Kota Bontang, kami mengucapkan selamat HUT ke-30 MAN Bontang. Prestasi sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2023 serta Satuan Pendidikan Ramah Anak tingkat nasional tahun 2025 merupakan kebanggaan bagi kita semua,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi komitmen MAN Bontang dalam menanamkan kesadaran lingkungan kepada peserta didik melalui berbagai program, salah satunya Gerakan Sedekah Sampah (GESIT). Menurutnya, gerakan ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Bontang untuk mewujudkan kota yang bersih dan berkelanjutan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Bontang untuk mulai mengelola sampah dari rumah dan sekolah. MAN Bontang kami harapkan menjadi teladan, mengawali perubahan dari diri sendiri, lingkungan sekolah, hingga ke masyarakat luas,” pungkasnya.
Perayaan Milad ke-30 ini menjadi penegasan komitmen MAN Bontang untuk terus berinovasi dan berkontribusi, tidak hanya dalam mencetak generasi berakhlak mulia dan berprestasi, tetapi juga generasi yang peduli terhadap masa depan lingkungan dan kota Bontang. (*)













