Bejaguran 2025, Adu Ketangkasan dan Semangat Pemuda Kukar di Taman Tanjong

Bejaguran 2025: Adu Ketangkasan dan Semangat Pemuda Kukar di Taman Tanjong
Suasana pembukaan acara Bejaguran 2025, ajang adu ketangkasan dan semangat pemuda Kukar. (ist)

DIGTALPOS.com, Tenggarong – Ribuan pasang mata tertuju ke arena di Taman Tanjong, Tenggarong, saat dentuman genderang dan sorak penonton mengiringi gelaran Bejaguran 2025, event adu ketangkasan dan penyaluran bakat pemuda yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Asosiasi Olahraga Kombat Indonesia (AOKI) pada 20–21 Juni 2025.

Acara ini tidak hanya menyuguhkan pertarungan fisik yang menegangkan, tetapi juga menghadirkan semangat kebersamaan, sportivitas, dan pembinaan generasi muda melalui pendekatan budaya lokal. Kata Bejaguran sendiri berasal dari bahasa Kutai yang berarti “berkelahi”, namun diubah maknanya menjadi ajang pembuktian kemampuan dan disiplin dalam dunia olahraga bela diri.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, turut hadir dan memberikan apresiasi penuh terhadap kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya mengarahkan energi anak muda ke jalur yang positif dan produktif.

“Ini kegiatan luar biasa. Kalau mau bertarung, lakukan di atas ring, bukan di jalanan. Di sini kalian bisa jadi idola, bukan pembuat masalah,” ujarnya.

Pada puncak acara, Edi menyerahkan sabuk juara kepada Devan Febra, petarung muda andalan Kukar yang kembali mempertahankan gelarnya setelah pertarungan dramatis melawan Rama S. Tidak hanya itu, Edi juga mengumumkan dukungan penuh kepada Devan untuk berlaga di ajang internasional.

“Saya minta Ketua AOKI, Rudi Agustian, membawa Devan ke Malaysia untuk bertanding. Seluruh kebutuhan akan kami fasilitasi,” tegas Edi, yang disambut sorakan bangga dari warga Kukar.

Selain memberikan dukungan pada petarung muda, Bupati juga menginstruksikan agar Dispora Kukar segera mengaktifkan kembali fasilitas ring di Stadion Tenggarong Seberang sebagai pusat latihan bagi atlet lokal.

Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menyampaikan bahwa Bejaguran bukan sekadar ajang hiburan, tapi sarana pembinaan karakter. Dengan sistem pertandingan yang terorganisir secara profesional dilengkapi wasit, juri, dan aturan ketat ajang ini menjadi cara strategis untuk mengarahkan minat generasi muda terhadap olahraga yang positif dan menjauhkan dari konflik sosial.

Laga-laga panas antara petarung muda seperti Dave Kahu vs Taufiq, Mahendra Setiawan vs Muhamad Ilham, hingga pertarungan Rahmat Nur Ibrahim melawan Faruq, Iyel, dan Alan menjadi sorotan utama. Tidak hanya menunjukkan skill bertarung, mereka juga menampilkan kedisiplinan dan mental juara yang dibutuhkan dalam dunia olahraga profesional.

Menambah kemeriahan, event ini juga dimeriahkan oleh Bejaguran Entertainment yang menyuguhkan pertunjukan seni dan musik lokal. Kombinasi antara olahraga, hiburan, dan kearifan budaya lokal menjadikan Bejaguran 2025 sebagai salah satu event tahunan paling ditunggu masyarakat Kukar.

Dengan penyelenggaraan yang semakin matang setiap tahunnya, Bejaguran diharapkan menjadi titik tolak lahirnya atlet-atlet bela diri profesional dari Kukar yang mampu berbicara di kancah nasional maupun internasional. (Adv)

Penulis: SamEditor: Redaksi