DIGTALPOS.com, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan perempuan melalui peningkatan keterampilan dan daya saing ekonomi. Salah satunya diwujudkan lewat pelatihan pembuatan tas rajut bersertifikat nasional, yang digelar di Kompleks Halal Square, Senin (27/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini merupakan hasil kolaborasi Dispora Bontang, Tim Penggerak PKK, LSP NSP Jakarta, dan LPK Sandi, dengan melibatkan 26 peserta dari berbagai kelurahan di Kota Taman (sebutan Bontang). Para peserta, mayoritas ibu rumah tangga, tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang dipandu oleh instruktur berpengalaman.
Sekretaris Dispora Bontang, Rita Atin Widiarti, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar mengajarkan teknik merajut, tetapi juga membangun mental dan semangat kemandirian perempuan Bontang agar mampu berkontribusi dalam perekonomian keluarga.
“Pelatihan ini bukan hanya soal membuat produk. Lebih dari itu, kami ingin para ibu-ibu memiliki kompetensi yang diakui secara nasional dan bisa membuka peluang usaha baru. Dengan begitu, mereka dapat menjadi pelaku ekonomi kreatif yang tangguh dan mandiri,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta dibekali berbagai keterampilan mulai dari pengenalan bahan, teknik dasar rajut, desain produk, hingga pemasaran digital. Di hari terakhir, mereka akan mengikuti uji kompetensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sementara itu, Deddy Arianto, perwakilan Pemkot Bontang, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.
“Program seperti ini memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku kreatif, dan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya slogan, tetapi menjadi prioritas nyata dalam pembangunan ekonomi daerah,” tegas Deddy.
Ia juga mengapresiasi semangat para peserta yang menunjukkan dedikasi tinggi selama proses pelatihan. Menurutnya, kreativitas dan inovasi bisa tumbuh dari lingkungan mana pun, asalkan diberi ruang dan dukungan.
“Inovasi tidak selalu harus besar. Dari benang dan rajutan sederhana, bisa lahir karya yang bernilai ekonomi tinggi. Inilah wujud nyata semangat Bontang menuju kota kreatif dan berdaya saing,” pungkasnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan perempuan Bontang tidak hanya menjadi penggerak ekonomi rumah tangga, tetapi juga ikon kreativitas lokal yang mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional. (Adv)













