DIGTALPOS.com – Kemenangan Tottenham Hotspur di final Liga Europa musim 2024/2025 menjadi salah satu kisah paling menarik dalam sejarah kompetisi ini. Tanpa banyak serangan, hanya satu tembakan tepat sasaran yang mereka lepaskan, tetapi cukup untuk membawa pulang trofi. Sebaliknya, Manchester United yang tampil dominan justru harus gigit jari.
Laga final digelar di Stadion San Mames, Bilbao, pada Kamis (22/5) dini hari WIB. Sejak menit awal, Manchester United tampil agresif dan mengendalikan permainan. Mereka mengurung pertahanan Tottenham dengan penguasaan bola mencapai 73 persen. Namun, dominasi tersebut tak mampu diubah menjadi gol.
Tottenham, yang tampil disiplin dengan pendekatan bertahan dan mengandalkan serangan balik, justru memanfaatkan peluang minim secara maksimal. Gol tunggal kemenangan dicetak oleh Brennan Johnson pada menit ke-42. Menerima umpan dari Pape Sarr, Johnson menyambar bola yang sempat mengenai kaki Luke Shaw dan mengecoh kiper MU, membuat Tottenham unggul 1-0.
Statistik menunjukkan betapa efisiennya Tottenham dalam laga ini. Mereka hanya melepaskan tiga tembakan sepanjang pertandingan, dengan satu saja yang tepat sasaran—dan itulah gol kemenangan. Penguasaan bola Tottenham hanya 27 persen, jauh dibandingkan dengan Manchester United yang jauh lebih dominan dalam jumlah umpan (512 berbanding 187), akurasi, hingga jumlah tembakan ke gawang.
Namun, keunggulan statistik MU tak mampu menembus pertahanan solid Tottenham. Lini belakang The Lilywhites bermain luar biasa, menutup setiap ruang tembak dan menjaga kedisiplinan sepanjang pertandingan. Kiper Tottenham pun tampil gemilang dengan enam penyelamatan penting.
Statistik Final Liga Europa 2024/2025:
- Penguasaan bola: Tottenham 27% – MU 73%
- Tembakan: Tottenham 3 – MU 16
- Tembakan tepat sasaran: Tottenham 1 – MU 6
- Total umpan: Tottenham 187 – MU 512
- Akurasi umpan: Tottenham 61% – MU 84%
- Sepak pojok: Tottenham 4 – MU 5
- Pelanggaran: Tottenham 22 – MU 10
- Kartu kuning: Tottenham 3 – MU 4
- Kartu merah: 0 – 0
Usai laga, kapten Manchester United Bruno Fernandes menyampaikan kekecewaannya atas hasil ini namun menegaskan komitmennya kepada klub. Meski demikian, pemain berusia 30 tahun itu menyadari bahwa masa depannya tetap bergantung pada keputusan manajemen klub.
“Saya akan tetap di sini sampai klub memberi tahu saya bahwa ini waktunya pergi,” ujar Fernandes kepada media Portugal.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya siap berjuang untuk membawa Manchester United kembali ke masa kejayaan. “Saya siap membantu klub mewujudkan hari-hari indah lagi,” tambahnya.
Final ini akan dikenang bukan hanya karena trofi pertama Tottenham di ajang Liga Europa, tetapi juga karena efisiensi luar biasa mereka dalam meraih kemenangan. Sepak bola memang tidak selalu soal statistik—kadang, satu peluang cukup untuk mengukir sejarah. (*)
