DIGTALPOS.com, Samarinda — Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan. Peristiwa tersebut diduga dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem dan praktik deforestasi yang tidak terkendali. Kondisi ini juga menjadi perhatian berbagai pihak di Kalimantan Timur, mengingat potensi bencana hidrometeorologi yang terus meningkat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Timur sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah, termasuk Kota Samarinda. Menyikapi kondisi tersebut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sani Bin Husain, menggagas gerakan lingkungan bertajuk “One Person, One Tree”.
Program tersebut mengajak setiap kader PKS untuk menanam minimal satu pohon sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus upaya jangka panjang mitigasi bencana. Menurut Sani, gerakan ini melengkapi langkah-langkah kemanusiaan yang selama ini telah dilakukan partainya.
“Di PKS, selain melakukan pemotongan gaji untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana dan mengirimkan relawan ke lapangan, kami juga memfasilitasi setiap kader untuk menanam satu pohon per orang,” ujar Sani, belum lama ini.
Ia menjelaskan, bibit tanaman disiapkan langsung oleh partai, dengan jenis pohon buah yang memiliki nilai ekologis sekaligus manfaat ekonomi. Beberapa di antaranya adalah mangga harum manis, jambu air, dan rambutan. Pemilihan pohon buah dimaksudkan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan keluarga kader dalam jangka panjang.
Sani mengakui bahwa gerakan menanam pohon ini terlihat sederhana. Namun, jika dilakukan secara konsisten dan masif, dampaknya dinilai sangat besar. Ia mencontohkan, apabila di satu kecamatan seperti Samarinda Ulu terdapat sekitar 4.000 kader yang menanam pohon, maka akan tercipta sumber pangan baru dari hasil buah-buahan yang dapat dimanfaatkan sehari-hari.
“Mungkin kegiatan ini terlihat sederhana, tetapi semoga bisa menjadi budaya positif. Buahnya nanti dapat dinikmati oleh keluarga. Saya melihat program ini sederhana, tetapi manfaatnya besar,” ungkapnya.
Melalui gerakan “One Person, One Tree”, Sani berharap kesadaran menjaga lingkungan dapat tumbuh dari lingkup terkecil, sekaligus menjadi bagian dari solusi jangka panjang dalam menghadapi ancaman bencana akibat perubahan iklim dan kerusakan alam. Program ini juga diharapkan mampu menginspirasi masyarakat luas untuk turut berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan di Kota Samarinda dan Kalimantan Timur secara umum. (*)













