DIGTALPOS.com, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Subandi, kembali menggarisbawahi urgensi perlindungan hak-hak masyarakat adat di tengah pesatnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Subandi menekankan, di balik pembangunan besar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan ini, hak-hak masyarakat adat harus tetap menjadi prioritas utama, terutama dalam menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan.
“Pembangunan IKN memang membawa banyak perubahan, namun perlindungan terhadap masyarakat adat bukan hanya sebuah keharusan, tetapi tanggung jawab yang harus diemban oleh pemerintah,” ungkap Subandi, Jumat (22/11/2024).
Lebih lanjut Subandi mengingatkan, masyarakat adat memiliki peran krusial dalam menjaga kelestarian alam dan budaya di Kalimantan Timur. Masyarakat adat bukan hanya penduduk lokal, tetapi juga penjaga hutan, sungai, dan ekosistem yang kini menjadi fondasi bagi pembangunan IKN.
“Mereka adalah bagian dari sejarah dan identitas kita yang tidak bisa diabaikan,” jelasnya.
Subandi juga menyampaikan bahwa pemerintah perlu lebih dari sekadar fokus pada pembangunan fisik. Keberlanjutan sosial dan budaya harus menjadi perhatian utama, mengingat masyarakat adat memiliki kearifan lokal yang sangat berharga.
“Pemerintah harus memandang masyarakat adat sebagai mitra. Mereka adalah pengawal kearifan lokal yang memiliki pemahaman mendalam terhadap alam Kalimantan. Hak-hak mereka harus dijamin, terutama dalam hal pengelolaan lahan dan sumber daya alam di tanah leluhur mereka,” tutupnya.
Subandi menekankan pentingnya integrasi masyarakat adat dalam proses pembangunan, sehingga tidak hanya menciptakan kemajuan fisik tetapi juga menjaga harmoni sosial dan budaya. Menurutnya, pelibatan aktif masyarakat adat akan membawa manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan pembangunan IKN.
Dalam pesannya, Subandi juga berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat adat, sehingga mereka dapat berkontribusi secara optimal dalam pembangunan tanpa kehilangan identitas dan kearifan lokal mereka. (adv)