DIGTALPOS.com, Bontang, Kalimantan Timur – Pengerjaan proyek jalan Cipto Mangunkusumo di Kota Bontang, yang mencakup pemasangan box culvert dengan anggaran Rp1,7 miliar, mengalami kendala signifikan. Meski proyek ini dimulai pada 15 Mei 2024, namun progresnya diperkirakan baru mencapai 31 persen.
Anggota DPRD Bontang, Faisal FBR, menilai keterlambatan ini bisa jadi disebabkan oleh masalah finansial. Menurutnya, kontraktor mungkin kekurangan dana sehingga pekerjaan terhambat.
“Setiap hari saya lewat situ, hanya escavator yang terparkir, sementara tidak ada aktivitas pekerja,” ungkap Faisal pada Senin (12/8/2024).
Faisal menilai situasi ini mencerminkan kekurangan kehati-hatian dari Pemerintah Kota Bontang dalam memilih kontraktor.
“Kontraktor yang dipilih seharusnya memiliki kapasitas finansial dan teknis yang memadai agar proyek bisa selesai tepat waktu,” tambahnya.
Ia meminta Pemkot Bontang untuk lebih selektif dalam memilih kontraktor untuk proyek-proyek infrastruktur mendatang.
“Lambannya pengerjaan ini tidak hanya mengganggu jadwal pembangunan, tetapi juga berpotensi menambah biaya dan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar,” ujarnya.
Faisal juga menegaskan pentingnya pemantauan yang lebih ketat dari Dinas PU. “Dinas PU harus turun lapangan setiap hari untuk memantau dan segera mengambil langkah alternatif untuk menyelesaikan masalah ini,” pintanya.
Politikus Partai NasDem ini berharap agar Pemkot Bontang dapat menyelesaikan proyek Jalan Cipto Mangunkusumo tepat waktu dengan pengawasan yang lebih ketat. Jika tidak, Pemkot harus bertanggung jawab atas keterlambatan ini. “Situasi ini menjadi pelajaran penting bagi Pemkot untuk lebih cermat dalam memilih mitra kerja di masa mendatang,” tutup Faisal. (Adv)