DIGTALPOS.com, Bontang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang mendukung gerakan yang dilakukan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Seluruh Indonesia (ATPUSI).
Hal tersebut diungkapkan Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti, melalui Kabid Perpustakaan, Indra Nopika Wijaya.
Indra menyebut, hadirnya ATPUSI di Bontang akan menambah kegemaran membaca bagi masyarakat, utamanya para siswa di sekolah.
“Goal-nya kita itu kan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM),” kata Indra saat ditemui, belum lama ini.
Kehadiran ATPUSI, lanjut dia, diharapkan bisa menjadi tangan kanannya langsung DPK. Indra juga menyebut bahwa DPK yang telah membentuk ATPUSI Bontang, “Namun nanti yang akan melantik itu ATPUSI Provinsi, karena ini memang lembaga profesi yang berjenjang mulai dari Nasional,” jelasnya.
DPK sendiri, kata Indra, hanya sebagai pembina. “Karena sekolah kan salah satu ruang pembinaan kita terkait pustkaannya yang selalu kita support baik dari pembentukan dan kelengkapannya sampai mereka terakreditasi,” ungkap Kabid Perpustkaan itu.
Lehih lanjut dia menerangkan, sejauh ini kepedulian terhadap perpustakaan di sekolah untuk di Kota Bontang, dikatakannya, masih sangat minim.
“Menurut saya belum ada dukungan serius, belum ada penganggaran yang cukup. Apalagi terkait penyediaan pengelola perpustakaannya,” sebutnya.
Dia menjelaskan, di beberapa sekolah, tenaga perpustakannya masih belum fokus, bahkan turut melakukan aktifitas profesi lain di sekolah.
“Jadi masih banyak yang nyambi, ada yang jadi guru, ada yang jadi pegawai TU juga. Padahal seharusnya tenaga perpustakaan itu terpisah,” tegasnya.
Selain itu, dia juga menerangkan bahwa hadirnya ATPUSI di Kota Bontang dapat membantu pengelolan Perpustakaan sekolah menjadi lebih baik.
Seperti masalah pengadaan buku, Indra menilai pengadaannya mesti dibedakan dari buku pelajaran, “Jadi pembelian buku pelajaran itu tersendiri, berbeda dari pembelian buku perpustakaan,” tuturnya.
“Jadi buku perpustakaan itu dikelola oleh pengelolanya sendiri. Sementara di Bontang ini kita lihat sibuk urusi buku paket yang seharusnya diluar urusan perpustakaan itu,” ujarnya. (Adv)