DIGTALPOS.com, Bontang – Suara merdu ratusan burung berkicau memecah udara Lapangan Tanjung Laut, Bontang Selatan. Kota Taman (sebutan Bontang) kembali menjadi tuan rumah Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional Wali Kota Cup 2025, sebuah ajang bergengsi yang mempertemukan para pecinta burung atau kicau mania dari berbagai daerah di Indonesia.
Ratusan peserta hadir dari berbagai kota besar, seperti Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, hingga Makassar. Mereka datang dengan semangat tinggi, membawa burung-burung unggulan yang telah dirawat dengan penuh kesabaran dan kasih. Tak hanya menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi momen silaturahmi nasional antarpecinta burung yang dinanti setiap tahunnya.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Mantan Wakil Ketua DPRD Bontang ini menjelaskan, Pemkot Bontang mendukung penuh kegiatan positif berbasis hobi dan komunitas, karena mampu memperkuat kebersamaan serta memperluas potensi ekonomi kreatif di daerah.
“Ajang ini bukan sekadar perlombaan, tapi juga wadah silaturahmi bagi para pecinta burung dari berbagai wilayah. Selamat datang di Kota Bontang, semoga burung-burungnya bisa juara,” ucap Agus Haris, Minggu (26/10/2025).
Pria yang akrab disapa AH ini menilai, semangat peserta dari luar daerah menjadi bukti bahwa Bontang memiliki daya tarik tersendiri sebagai kota penyelenggara event nasional. Ia berharap agar kegiatan ini dapat terus berkembang dan masuk dalam kalender pariwisata tahunan Bontang.
“Kita ingin agar kegiatan seperti ini bukan hanya sekadar hobi, tapi juga berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat. Banyak pelaku UMKM yang ikut meramaikan dan mendapatkan manfaat,” tambahnya.
Sejak pagi, area lomba dipadati penonton dan peserta yang sibuk menyiapkan burung-burung andalan. Ada yang datang membawa tim khusus untuk menjaga stamina dan mental burung agar tetap prima di arena lomba. Suasana penuh sportivitas, namun tetap akrab dan hangat di antara sesama pecinta burung.
Untuk menjaga keadilan kompetisi, panitia menerapkan aturan yang transparan. Bila jumlah peserta dalam satu kelas mencapai 31 orang atau lebih, hadiah diberikan secara penuh. Namun jika kurang dari jumlah tersebut, hadiah akan disesuaikan. Sistem ini mendapat apresiasi karena dianggap menjaga semangat kompetisi tetap sehat dan profesional.
Tak hanya peserta, pelaku usaha lokal turut meramaikan acara. Di sekitar lokasi, lapak-lapak UMKM menjajakan berbagai produk mulai dari pakan burung, sangkar unik, aksesoris, hingga kuliner khas Bontang. Kemeriahan ini menjadikan Wali Kota Cup 2025 bukan sekadar perlombaan, tapi juga festival komunitas dan ekonomi rakyat.
Sebagai penutup, Wakil Wali Kota berharap kegiatan ini dapat terus digelar secara rutin dengan dukungan lebih luas dari masyarakat dan komunitas kicau mania.
“Tahun depan Wali Kota Cup harus kembali hadir dengan peserta yang lebih banyak dan semangat yang lebih besar,” pungkasnya. (Adv)













