Jelang Pemilu 2024, Anggota DPRD Kaltim Ismail Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang

Anggota DPRD Kaltim, Ismail (ist)

DIGTALPOS.com, Samarinda – Tak terasa Pesta demokrasi Pemilu 2024 tinggal beberapa bulan lagi. Namun kekhawatiran terhadap kecurangan masih saja menghantui.

Salah satu kecurangan yang paling sering terjadi adalah politik uang atau money politics. Hal itu juga dikhawatirkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Ismail.

Untuk itu, legislator Partai Nasdem itu mengajak masyarakat agar menjadi pemilih yang bermartabat dengan tidak memilih lantaran diberi uang.

“Jangan sampai politik uang kedepannya merajalela di tengah-tengah masyarakat, seakan-akan politik uang itu tidak terlarang dengan begitu saya berharap semua pihak untuk menjaga kualitas pemilu,” kata Ismail, Kamis (2/11/2023).

Legislator Partai Nasdem itu menjelaskan pemilu merupakan pesta demokrasi yang harus dijaga dari hal-hal yang menciderai demokrasi.

“Kita berharap berjalan dengan baik dan kondusif walaupun kita semua memiliki kepentingan namun harus kita jaga ketentraman yang terbangun,” kata Ismail.

“Yang tidak kalah penting bagaimana hasil pemilu itu lebih berkualitas tentu proses pemilunya kita harus kawal dengan baik terutama tentang pelanggaran pemilu yakni politik uang,” sambungnya.

Dikatakan anggota Komisi II DPRD Kaltim itu jika kualitas pemilu tidak baik, masyarakat jangan bermimpi ada hasil pemilu yang berkualitas.

“Kuncinya situ harus ada kualitas pemilu yang bagus karena kita menginginkan hasil pemilu yang baik. Semua pihak ambil bagian disitu untuk menciptakan situasi kondusif dan berkualitas,” ucapnya.

Lebih jauh ia menjelaskan menjaga kondusifitas pemilu adalah hal yang paling utama dilakukan.

“Terkhusus pihak penyelenggara untuk terus mengawas termasuk Bawaslu dan semua pihak yang ada. Harus ada keseriusan dan kesungguhan penyelenggara pemilu bahwasanya para masyarakat dalam proses pendidikan politik harus berjalan dengan baik,” tegasnya.

“Pemilu ini kan semua punya hak dan punya nilai yang sama. Pemilu kita kan one woman, one vote satu orang satu suara berarti kita semua punya tanggung jawab untuk menciptakan situasi yang aman,” sambungnya.

Terakhir ia berharap kepada semua pihak harus terlibat untuk menjaga kondusifitas di Kaltim. Baik pemuda dan masyarakat untuk mengawasi hal-hal yang menggangu jalannya demokrasi. (Adv)

Penulis: TyaEditor: Redaksi