DIGTALPOS.com, Bontang – PT Kaltim Methanol Industri (KMI) menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit gigi dan mulut kepada masyarakat buffer zone Guntung dan Loktuan, Selasa (24/10/2023).
Kegiatan sosialisasi ini terlaksana berkat kolaborasi PT KMI dengan Prodi Doktor Ilmu Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada (UGM) dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.
Bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Guntung, Bontang Utara, kegiatan sosialisasi ini diikuti sekitar 55 peserta, terdiri dari perangkat Kelurahan Guntung dan Loktuan, pengurus RT, serta masyarakat umum.
Pada giatnya kali ini, perusahaan yang dikenal peduli terhadap masyarakat buffer zone ini juga melakukan pemeriksaan mulut dan gigi, kepada puluhan anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di dua sekolah SLB (YPK & Amali) di Kota Taman (sebutan Bontang).
GA & PR Deputy Dept. Manager PT KMI, Harry Iswara mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang ada di sekitar perusahaan, khususnya di bidang kesehatan.
Harry menerangkan, program Corporate Social Responsibillity (CRS) di bidang kesehatan ini, sejatinya sudah berjalan sejak tahun 2019 (sebelum pandemi) dan kendati sempat berhenti akibat pandemi Covid-19, kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi kesehatan gigi melalui on line, dan saat ini sejak bulan lalu program tersebut mulai kembali dijalankan.
“Ini merupakan kegiatan jangka panjang. Semoga pada kegiatan berikutnya tidak hanya sosialisasi kesehatan gigi dan mulut saja, namun ada juga program kesehatan lainnya,” ucap Harry.
Harry berharap, kegiatan yang dilaksanakan kali ini dapat memberi kemajuan kepada masyarakat khususnya dalam menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut.
“Lewat kegiatan ini juga, semoga mahasiswa strata tiga (S3) UGM dapat menganalisis serta merancang, untuk kemudian menciptakan solusi untuk mengatasi sejumlah permasalahan penyakit gigi dan mulut yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Universitas Gajah Mada, drg. Lisdrianto Hanindriyo mengemukakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkain kolaborasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada (UGM) dengan PT KMI dalam rangka pengabdian kepada masyarakat berbasis riset.
Selain melakukan sosialisasi, kata dia, di tempat berbeda, tim nya juga melakukan pemeriksaan mulut dan gigi khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Tujuannya yakni untuk menciptakan inovasi alat kesehatan yang lebih spesifik bagi anak yang mengalami down syndrome.
“Kami berikan juga psycho edukasi kepada mereka,” jelasnya.
Pria berkacamata ini menambahkan, secara umum permasalah gigi dan mulut dipicu oleh pola hidup atau perilaku individu yang kurang tepat. Misalnya, menggosok gigi tidak tepat waktu. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat merusak gigi, contohnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersifat manis dan lengket.
“Permasalahan gigi dan mulut bisa dicegah, minimal dengan melakukan gosok gigi dengan tepat waktu dan cara yang tepat pula, seperti sesudah sarapan dan sebelum tidur,” tuturnya.
Lisdrianto mengungkapkan, selama ini yang paling banyak dijumpai dari permasalahan gigi dan mulut, yakni gigi berlubang dan penyakit periodontal atau jaringan pendukung gigi. Semua penyakit tersebut, lanjut dia, disebabkan oleh kurang tepatnya sesorang dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Jika berbicara persoalan kesehatan gigi dan mulut, tak hanya sekadar gigi keropos atau berlubang saja, katanya. Ada juga penyakit gusi dan jaringan pendukung yang disebabkan oleh rokok. Panasnya rokok dapat menimbulkan berkurangnya aliran air ludah maupun suplai darah ke jaringan, sehingga dapat menyebabkan peradangan. Selain itu, dapat menyebabkan perubahan pada warna gigi.
“Perilaku mejaga kesehatan gigi dan mulut perlu dijadikan kesadaran dan kebiasaan. Selain menyikat gigi dengan cara tepat, masyarakat juga harus serta rutin memeriksakan gigi minimal enam bulan satu kali,” tukasnya.
Dari amatan media ini di lokasi, warga Guntung dan Loktuan tampak antusias mengikuti sosialisasi tersebut. Tak hanya mendapatkan ilmu soal kesehatan gigi dan mulut, mereka juga bisa berkonsultasi langsung dan gratis seputar permasalah gigi dan mulut dengan para ahlinya langsung.
Tika misalnya, warga Guntung yang mewakili PKK kelurahan ini mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ilmu yang diperolehnya tak hanya akan disebarkan luaskan di lingkungan keluarganya saja, melainkan juga akan di edukasikan kepada orang lain di lingkungan PKK Kelurahan Guntung.
“Kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat bagi kami. Saya juga bisa berkonsultasi seputar kesehatan gigi saya, yang kebetulan sebagian ada yang sudah di tambal permanen,” terangnya.
Tika berharap, kegiatan serupa bisa kembali dilaksanakan, namaun tak hanya menyasar orang tua, namun juga menyasar anak-anak yang masih berada di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Mewaki Kelurahan Guntung, Kasi Pemberdasayaan Masyarakat, Hasmawi, menyampaikan apresiasi kepada PT KMI atas kepeduliannya selama ini. Ia berharap para peserta sosialiasi dapat menyerap ilmu yang dibagikan narasumber untuk kemudian diaplikasikan di lingkungan keluarga masing-masing.
“Kami dari kelurahan menyambut baik kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bisa dilansakan secara berkesinambungan,” ujar Hasmawi (*)