Bangkitkan Gairah Olahraga Billiard Lewat Dynamite Cup

DIGTALPOS.com, Bontang – Turnamen bola sodok “Dynamite Cup I” resmi bergulir di Diamond Biliar, Jalan Ahmad Yani Bontang, Minggu (8/1/2023).

Kompetisi bertajuk “Open Pemula Local Bontang Nineball” ini diikuti 48 peserta dan terbagi menjadi pemula A dan pemula B.

“Kompetisi ini menggunakan 10 meja dengan format sistem gugur Race 4 atau empat kali menang dalam satu pertandingan. Khusus babak final, game sampai Race 5,” kata pihak penyelenggara, Reza Akbar Subarta, didampingi Ketua panitia pelaksana Wahyu Karim.

Teknisnya, kata Reza, jika sesama pemula A berduel maka jumlah bola yang dimasukan adalah 1-9. Begitupun duel sesama pemula B.

Sebaliknya, apabila pemula A berjumpa dengan pemula B, maka pemula A wajib memasukan bola 1-9. Sedangkan pemula B hanya 1-8 atau lebih lazim disebut sistem voor bola.

Sementar total hadiah adalah sebesar Rp3,3 juta. Dengan rincian Juara 1 Rp1,5 juta, Juara II Rp700 ribu, Juara III dan IV Rp350 ribu. Sedangkan 4 peserta yang lolos 8 besar masing-masing berhak mendapatkan hadiah hiburan sebesar Rp100 ribu.

“Selain berbentuk uang, pemenang juga bakal mendapatkan trofi untuk juara 1 sampai 4,” ujarnya.

Reza menegaskan turnamen ini sengaja digagas oleh Dynamite Pool Club bersama Diamond Billiard untuk mengembalikan atmosfer persaingan calon atlet billiard di Bontang. Selain itu juga sebagai ajang penjaringan bibit atlet di kemudian hari.

“Turnamen seperti ini akan berkelanjutan. Jadi, setelah Cup I bakal ada Cup II dan seterusnya. Hal ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap kemajuan olahraga billiard di Bontang,” tegasnya.

Reza berharap mindset masyarakat kedepan tidak lagi memandang olahraga billiard sebagai dunia malam alias negatif. Apalagi saat ini potensi olahraga billiard di Bontang cukup besar dan banyak peminat.

Namun menurut Reza, untuk menjadi lebih terampil tentu perlu wadah dan bimbingan, baik dari sisi teknik, mental maupun pemahaman regulasi. Sehingga POBSI sebagai induk organisasi olahraga billiard tidak boleh pasif supaya ada regenerasi bagi atlet billiard Bontang kedepan.

“POBSI juga mesti turun tangan dan duduk bersama menyatukan persepsi mengenai regulasi yang menjadi dasar atau acuan penentuan player pemula A dan pemula B yang selama ini banyak dikeluhkan,” harap Reza.

Selama ini penentuan klasifikasi atau tingkatan player pemula A maupun pemula B masih ditentukan oleh masing-masing rumah billiard. Imbasnya, banyak player merasa tidak mendapatkan lawan tanding yang sepadan.

Menanggapi itu, Ketua Bidang hubungan antar lembaga POBSI Provinsi Kaltim, Muhammad Adnan mengaku sudah mendengar keluhan tersebut. Namun aturan baku mengenai itu belum ada dan masih wewenang penuh rumah billiard.

“Sekarang ini regulasi mengenai aturan yang dikeluhkan player pemula sedang dirumuskan di tingkat provinsi. Selama ini memang kami menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing rumah billiard,” tutur Adnan.

Khusus untuk turnamen Dynamite Cup I, kata Adnan, POBSI sangat mengapresiasi itu. Sebab menjadi ajang pembibitan dan pembinaan talenta calon atlet olahraga billiard di Bontang.

Karena untuk naik jenjang dari pemula ke handicap, tiap player mesti mengumpulkan 12 poin untuk putra dan 16 poin untuk putri. Selain itu mereka juga mesti mengikuti turnamen open tingkat provinsi.

“Komposisi poin dihitung berdasarkan titel juara. Juara satu open lokal dapat 3 poin, juara dua dapat dua poin, juara tiga dan empat masing-masing satu poin,” tutup Adnan. (*)