Daerah  

Kisruh Seleksi PPK, KPU Bone Balik Menyerang, Ungkap Dosa Si Pelapor

Ketua KPU Bone Izharul Haq. (foto:facebook)

DIGTALPOS.com, Bone – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone, Izharul Haq, menanggapi aduan Rohzali Putra Badaruddin atau Ijal ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Ijal salah satu pendaftar PPK  melaporkan KPU Bone ke DKPP, karena dinilai tidak transparan saat menyeleksi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Baca juga : Anniversary ke-5 WIB Disemarakkan Berbagai Lomba Seni

Kendati demikian, Izharul menegaskan pihaknya siap menghadapi gugatan tersebut. Karena menurutnya, proses seleksi PPK itu sudah sesuai prosedur dan tidak melanggar PKPU.

Terlebih kata dia, si pelapor ini memiliki rekam jejak hitam saat menjadi anggota PPK di Pileg 2019 lalu.

“Ijal pernah diduga memanipulasi hasil pleno Pileg 2019,” kata Izharul saat dikonfirmasi via Whatsapp, Kamis (22/12/2022).

Izharul menilai yang bersangkutan ini tidak berintegritas. Karena hampir seluruh suara caleg diubah saat itu.

“Ini kejahatan pemilu menurut saya. Ini yang membuat pleno kemarin terhambat. Suara caleg yang dari 80 menjadi 800, ada juga yang awalnya menjadi 89 menjadi 819,” pungkasnya.

Selaku ketua KPU, Izharul mengaku heran jika Ijal ini masih mendaftar PPK. Padahal masih ada luka yang ditorehkannya, dan ada rekam jejak yang tidak pantas ditampung di PPK.

Diungkapkan Izharul, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melaporkan dugaaan manipulasi suara tersebut ke polisi.

Karena kata dia, masa kadaluarsa masalah itu yakni 8 tahun. Pun memiliki saksi yang bisa menguatkan itu.

Rencananya komisioner KPU Bone akan berkonsultasi dengan Polres Bone terkait dugaan percobaan manipulasi itu. Termasuk pula catatan hitam lainnya.

“Pernah ada data dari Jakarta bahwa 380 pemilih yang masuk di data pemilih, yang terdeteksi sudah meninggal dunia,” imbuhnya.

Berita terkait : Hasil Seleksi PPK Disoal, Komisioner KPU Bone Bakal Dilaporkan ke DKPP

Meski pihaknya telah meminta PPK Tanete Riattang Barat kala itu (Ijal CS, red) untuk ditindaklanjuti, tapi tak digubris.

“Itu sudah membuktikan bahwa tidak ada loyalitas,” tandasnya.