Kolaborasi YDBA dan Pama dalam Mendukung Produk Buatan UMKM Indonesia

Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Sigit P. Kumala (kiri); Dept. Head CSR PT Pamapersada Nusantara (Pama), Maidi Irvan (kedua kanan); Dept. Head Security External Relations Pama, Gunawan Setiadi (kedua kiri) didampingi Pemilik Dewoz Art, UMKM Binaan YDBA, Bayu Agusworo (kanan) saat melihat proses pembuatan produk meja dan kursi yang diproduksi oleh Dewoz Art di Tarikolot Bogor (15/11) (ist)

DIGTALPOS.com, Jakarta – Kolaborasi menjadi semangat Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dalam mengembangkan UMKM di tanah air. Salah satu kolaborasi yang tengah dilakukan, yaitu bersama Grup Astra, PT Pamapersada Nusantara.

Hari ini, 15 November 2022 sejalan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pama untuk mendukung Pendidikan di Indonesia melalui pengadaan alat sekolah berupa meja dan kursi, Pama berkolaborasi dengan YDBA dalam pengadaan produk yang melibatkan UMKM manufaktur binaan YDBA, yaitu Dewoz Art.

Sebelumnya pada Agustus lalu, Pama mempercayakan YDBA dalam pengadaan 20 set meja dan kursi yang didistribusikan ke SDN 4 Cileungsi yang merupakan Sekolah Adiwiyata Pama di Kabupaten Bogor. Kali ini, Pama mempercayakan kembali YDBA dengan memesan 40 set alat sekolah yang diproduksi langsung oleh UMKM binaan YDBA dan akan didistribusikan ke sekolah yang sama.

Penyerahan produk UMKM diserahkan langsung oleh Pemilik Dewoz Art, Bayu Agusworo kepada Dept. Head CSR Pama, Maidi Irvan disaksikan oleh Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala serta Dept. Head Security External Relations Pama, Gunawan Setiadi di Dewoz Art, Tarikolot Bogor. Dalam momen penyerahan tersebut, Sigit P. Kumala berharap semangat Pama dalam mendukung pendidikan di Indonesia ini dapat terus berdampak positif kepada UMKM Indonesia melalui pengadaan produk UMKM. Sigit juga berharap apa yang dilakukan oleh Pama dapat pula dilakukan oleh perusahaan lain di Indonesia. Sigit menambahkan, semoga kesempatan yang diberikan Pama kepada UMKM, khususnya Dewoz Art dapat dimanfaatkan oleh UMKM sebaik mungkin dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan standar QCD (quality, cost dan delivery).

Sedangkan Maidi Irvan dalam penyerahan alat sekolah tersebut menyampaikan, bahwa produk yang dihasilkan UMKM binaan YDBA sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh Pama. Maidi sangat mengapresiasi produk buatan UMKM tersebut. Maidi berharap, semoga ke depan Pama akan terus mendukung dan berkontribusi kepada UMKM melalui pengadaan produk yang dibutuhkan.

Sekilas Tentang Dewoz Art

Dewoz Art merupakan UMKM binaan YDBA yang memulai usaha sejak tahun 2008. Awalnya usaha yang dipimpin oleh Bayu Agusworo ini fokus dalam pembuatan produk handicraft di industri kayu. Seiring berjalannya waktu dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan tren, saat ini Dewoz Art memfokuskan usahanya pada material kombinasi kayu dan besi.

Selalu belajar dan mengikuti perkembangan zaman, membuat Dewoz Art yang sempat jatuh di saat pandemi, bisa bertahan hingga saat ini. Di masa pandemi, Dewoz Art melakukan berbagai
inovasi, baik dalam menghasilkan produk baru hingga mengoptimlkan pasar online.

Bagi Bayu, inovasi, mau berubah, memiliki keyakinan dalam berbisnis dan pantang mundur merupakan jurusjitu yang Bayu lakukan dalam menjalankan usahanya. Dan terbukti, produk baru
hasil inovasi yang ia pasarkan, seperti rak sepatu, tempat bumbu dan produk rumah tangga lainnya dengan produk kombinasi kayu dan besi sukses laris di pasar online. Tentu, semua yang Bayu lakukan didukung oleh berbagai partner, salah satunya YDBA yang memberikan banyak kompetensi yang mendukung perkembangan usahanya.

Bayu mengikuti berbagai program pembinaan yang diselenggarakan YDBA, seperti pelatihan Digital Marketing, Manajemen Keuangan, 5R (Rapi, Ringkas, Resik, Rawat, Rajin) dan lainnya. Melalui YDBA, Bayu juga mendapatkan kesempatan untuk memasarkan produknya di salah satu merchant di marketplace Indonesia juga ke PT Pamapersada Nusantara dengan memasok produk alat sekolah berupa meja dan kursi. Melalui program pemasaran tersebut, Bayu juga dipercaya oleh berbagai pihak dalam penyediaan produk yang sama.

“Setelah mengerjakan produk meja dan kursi untuk Pama, ada pihak luar tertarik hingga akhirnya saya mendapatkan order dari pihak tersebut untuk mengerjakan produk yang sama,” ujar Bayu.

Sekilas Tentang YDBA

YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan
serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.

Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa, YDBA juga terus berupaya mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar
nasional maupun global. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan. Hal tersebut sejalan dengan Sustainabiliy Development Goals
(SDGs) yang saat ini menjadi perhatian bersama, salah satunya pada goal no. 8, yaitu mempersiapkan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, kerajinan & kuliner serta pertanian. Berlandaskan Operating Values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya.

Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan melalui 13 cabang YDBA yang disebut dengan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kedua belas LPB YDBA tersebar di Cakung, Jakarta Timur; Banyuwangi, Jawa Timur; Yogyakarta, DIY; Klaten, Solo, Tegal, Banyumas, Jawa Tengah; Tarikolot dan Puncak Dua, Jawa Barat; Sangatta, Paser, Bontang, Kalimantan Timur dan Manggarat Barat NTT. YDBA juga memiliki project pengembangan Jahe Merah di Lebak, Banten.

Hingga Desember 2021, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 12.006 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 71.522 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya. (*)

Editor: Redaksi