Rusli Dukung Kebijakan Pemerintah Soal Penundaan PTM

Anggota Komisi I DPRD Bontang, Rusli (Foto:Humas/Sadam)

DIGTALPOS.com, Botang – Rencana penundaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menyusul melonjaknya kembali kasus terkonfirmasi positif Covid-19, diamini Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, Rusli. Ia mendukung penuh langkah pemerintah untuk menunda PTM di sekolah yang rencananya akan digelar pada Juli mendatang.

“Seharusnya ditunda dulu karena resiko penyebarannya sangat berbahaya,”kata Politikus Partai Hanura ini saat dihubungi melalui whatsapp, Rabu (23/06/2021).

Rusli menambahkan, kendati mutu kepintaran para siswa yang ia nilai mengalami penurunan karena hanya sekolah online. Namun, kata dia, yang lebih penting adalah demi menjaga kesehatan para siswa.

“Jika memang harus dipaksakan belajar tatap muka, harus betul-betul disaring sekolah-sekolah yang siap melaksanakan. Jangan asal siap-siap saja, tapi kurang safety,” ujarnya.

Sebelumnya, rencana PTM yang akan digelar pada 14 Juli mendatang dipastikan akan batal.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Bontang, Basri Rase. Itu lantaran status Kota Bontang kembali masuk dalam daftar merah Covid-19.

“Terlalu beresiko, aku juga tidak izinkan kalau anak saya masuk sekolah tatap muka kalau begini kondisinya,” ujar Basri kepada media di Rumah Jabatan Gedung Pendopo, Senin (21/06/2021).

Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bontang, Saparuddin.

Keputusan belajar tatap muka, ujar dia, itu mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, serta Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.

Dalam keputusan itu, sekolah tatap muka terbatas hanya diperbolehkan bagi wilayah dengan zona kuning dan hijau. Untuk wilayah zona merah dianjurkan sekolah via daring.

“Kita mengacu pada SKB 4 menteri itu, yang boleh masuk sekolah terbatas itu zona kuning dan hijau. Nah Kalau kita kan satusnya merah tidak mungkin tatap muka,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Sapar mengungkapkan masih terus menunggu perkembangan status Covid hingga 3 minggu kedepan. Soal sarana prasarana, dan teknis pembelajaran juga telah dipersiapkan jauh-jauh hari.

“Masih ada 3 minggu kedepan untuk melihat tren perkembanganya, yang penting soal persiapan kami sudah siapkan semua,” bebernya.

Adapun jumlah sekolah yang batal melaksanakan PTM terbatas sebanyak 93 sekolah meliputi, 61 di tingkat SD, dan 32 tingkat SMP.

“Semua sekolah itu setuju dan siap PTM, tapi kalau 3 minggu masih zona merah ya terpaksa ditunda,” tandasnya. (HR)