DIGTALPOS.com, Bontang – Wakil Wali Kota Bontang, Najirah, mengajak masyarakat untuk olahraga yang teratur dan terukur demi menjaga kebugaran dan imunitas.
Sebab itu, ia mendukung kegiatan Sosialisasi Pengukuran Kebugaran Jasmani melalui aplikasi SIPGAR, yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Kota Bontang, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Kormi, serta Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Bontang.
“Saya rasa kegiatan ini sangat penting untuk disosialisasikan kepada suluruh lapisan masyarakat, mengingat saat ini kesehatan dan kebugaran menjadi salah satu perhatian bersama,” ucap Wawali Najirah, saat membuka kegiatan sosialisasi SIPGAR, di Halaman Gedung Graha Pemuda Disporapar Bontang, Rabu (31/05/2023).
Najirah menyebut, lewat aplikasi SIPGAR, masyarakat bisa lebih mudah mengukur dan mengevaluasi tingkat kebugaran individu, untuk selanjutnya bisa menentukan langkah-langkah yang perlu diambil guna memperoleh tingkat kebugaran yang optimal.
“Masyarakat juga akan memperoleh masukan soal nutrisi, olahraga serta praktik sehat lainnya yang harus dilakukan oleh setiap individu,” terangnya.
Pada program ini, tidak hanya dilakukan pengukuran berat badan, namun juga aspek lainnya, seperti pengukuran indek masa tubuh, kadar lemak tubuh, hingga detak jantung.
“Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap kita semua bisa membangun komunitas yang lebih sehat, lebih aktif dan lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Mewakili Perwatusi Pusat, Otto Nasri menerangkan, saat ini di Kalimantan Timur, baru 5 kbupaten/ kota yang telah melakukan kegiatan sosialisasi SIPGAR. Program ini tergolong baru di Kaltim. Guna mengenalkan ke khalayak yang lebih luas, dalam waktu dekat Perwatusi Kaltim yang akan meluncurkan program “Kalimantan Timur Melawan Osteoporosis”.
“Program ini diluncurkan untuk membentuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kekuatan tulang agar terhindar dari osteoporosis dini,” jelasnya.
Kendati saat ini osteporosis belum jadi penyakit prioritas, namun secara global mulai disadari bahwa osteoporosis ini harus dikenalkan secara dini, tujuannya agar masyarakat bisa melakukan pencegahan, salah satunya lewat senam pencegahan osteoporosis.
“Kita membidik tiga klaster pencegahan osteoporosis, yaitu senam pencegahan osteoporosis bagi remaja, dewasa, serta lansia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Perwatusi Kota Bontang, Nur Hasna menilai, tingkat kesadaran masyarakat Bontang terhadap kesehatan terbilang tinggi. Jauh sebelum Perwatusi hadir di Bontang, masyarakat aktif melakukan senam bersama. Ia menyakini program SIPGAR ini bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat.
“Kita ada perkumpulan istruktur senam dan akan mengikuti pelatihan, nanti hasilnya akan diterapkan di setiap kelurahan dan puskesmas yang ada di Bontang,” tandasnya. (Adv)