Pemkab Kukar Terima Data Keluarga Berisiko Stunting 2024, Perkuat Langkah Menuju New Zero Stunting

Pemkab Kukar Terima Data Keluarga Berisiko Stunting 2024, Perkuat Langkah Menuju New Zero Stunting
Pemkab Kukar terima data keluarga berisiko stunting 2024, perkuat langkah menuju New Zero Stunting. (ist)

DIGTALPOS.com, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen menekan angka stunting melalui pemanfaatan data yang akurat dan terukur. Langkah ini diwujudkan dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) data keluarga berisiko stunting (KRS) Tahun 2024 oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, bersama Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kukar, Dafip Haryanto.

Acara yang berlangsung di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, turut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, dr. Nurizky Permanajati.

Plt. Kepala DPPKB Kukar, Dafip Haryanto, menjelaskan bahwa penyerahan data ini bertujuan untuk memastikan program penanganan stunting lebih tepat sasaran. Sebanyak 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat dalam penandatanganan BAST, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perumahan, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pendidikan.

“Data ini menjadi dasar bagi OPD terkait dalam merancang intervensi yang efektif untuk menekan angka stunting di Kukar,” kata Dafip, Kamis (13/3/2025)

Sementara itu, dr. Nurizky Permanajati menambahkan bahwa penyerahan data ini sejalan dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“OPD harus memanfaatkan data ini secara optimal agar program yang dirancang benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga penanganan stunting di Kukar bisa lebih efektif dan terukur,” jelasnya.

Sekda Kukar, Sunggono, menegaskan bahwa Pemkab Kukar telah melakukan berbagai langkah kolaboratif dengan dinas terkait serta pemangku kepentingan lainnya dalam menangani stunting.

“Alhamdulillah, upaya kita dalam menangani stunting telah berjalan dengan baik. Namun, kami tidak ingin berhenti di situ. Bupati Kukar saat ini menargetkan New Zero Stunting, yaitu tidak adanya penambahan kasus stunting baru,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan data yang akurat untuk menghindari kesalahan dalam intervensi program.

“Data keluarga berisiko stunting ini harus dipelajari dan dianalisis dengan cermat. Kami tidak ingin intervensi dilakukan hanya berdasarkan asumsi atau data di atas kertas. Program harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” tambahnya.

Dalam upaya penanganan stunting, Pemkab Kukar telah menjalankan berbagai langkah konkret, termasuk pendampingan dan pengobatan melalui dokter anak yang berkoordinasi dengan rumah sakit. Selain itu, program intervensi spesifik dan sensitif juga terus diperkuat untuk memastikan anak-anak di Kukar tumbuh sehat dan terbebas dari stunting.

“Kami berharap dengan adanya data keluarga berisiko stunting ini, upaya penanganan dapat lebih terarah dan efektif. Target kami adalah menekan angka stunting hingga titik terendah serta mencegah munculnya kasus baru,” pungkas Sunggono.

Dengan sinergi berbagai pihak dan pemanfaatan data yang akurat, Pemkab Kukar optimis dapat mewujudkan New Zero Stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi muda di wilayahnya. (Adv)

Penulis: SamEditor: Redaksi