Musim Suram Manchester United: Gagal Angkat Trofi, Terancam Ditinggal Kapten, dan Absen di Eropa

Musim Suram Manchester United: Gagal Angkat Trofi, Terancam Ditinggal Kapten, dan Absen di Eropa
Bruno Fernandes usai Manchester United gagal juara Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo/Bernat Armangue

DIGTALPOS.com – Manchester United kembali menutup musim dengan kekecewaan besar. Harapan untuk menutup kompetisi dengan satu trofi pupus sudah setelah Setan Merah takluk 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB. Kekalahan ini bukan hanya menandai akhir musim tanpa gelar, tetapi juga mengubur peluang MU tampil di kompetisi Eropa musim depan.

Gol tunggal Brennan Johnson di Stadion San Mames, Bilbao, cukup untuk memastikan trofi jatuh ke tangan Tottenham. Padahal, dari sisi statistik, Manchester United tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 73 persen dan 16 percobaan tembakan enam di antaranya mengarah ke gawang. Sayangnya, dominasi tersebut tidak berbanding lurus dengan hasil akhir.

Kegagalan ini memicu tanda tanya besar terkait masa depan sejumlah pemain, termasuk sang kapten, Bruno Fernandes. Dalam wawancara usai pertandingan, pemain asal Portugal itu melontarkan pernyataan mengejutkan. Ia menyatakan keinginannya untuk bertahan, namun tidak menutup kemungkinan untuk hengkang jika manajemen klub memutuskan demikian.

“Saya akan tetap di sini sampai klub memberi tahu saya bahwa ini waktunya pergi,” ucap Fernandes kepada media Portugal. “Saya ingin membantu klub mewujudkan hari-hari indah lagi, tetapi dalam sepak bola, kadang keputusan bisnis lebih diutamakan.”

Pemain berusia 30 tahun itu menyadari bahwa di era sepak bola modern, loyalitas kerap harus berhadapan dengan kebutuhan finansial klub. Di tengah situasi keuangan MU yang disebut tengah rumit, Fernandes menjadi salah satu aset bernilai tinggi yang bisa dijual demi mendatangkan dana segar.

Menambah panas suasana, klub raksasa Arab Saudi, Al-Hilal, dikabarkan sangat tertarik mendatangkan sang playmaker. Mereka bahkan siap mengajukan tawaran besar yang sulit ditolak oleh manajemen Setan Merah. Jika transfer ini terwujud, maka Fernandes bisa menjadi bagian dari gelombang bintang Eropa yang merumput di Timur Tengah.

“Hari ketika klub merasa saya sudah terlalu mahal atau waktunya pergi, maka saya akan menerimanya. Itulah realitas dalam dunia sepak bola,” imbuh Fernandes.

Terlepas dari spekulasi soal masa depannya, Fernandes tetap memberikan dukungan penuh kepada manajer Ruben Amorim, yang baru menggantikan Erik ten Hag sejak November lalu. Ia menilai Amorim masih butuh waktu untuk membangun tim dan meyakini sang pelatih adalah sosok yang tepat.

“Bukan keputusan saya, tapi saya pikir Ruben Amorim adalah orang yang tepat,” tegasnya. “Saya tahu ini sulit diterima, tapi saya percaya dia pelatih yang benar untuk kami.”

Sementara itu, Ruben Amorim dalam konferensi pers menyatakan kekecewaannya, namun tetap membela performa tim. Ia menilai MU pantas menang jika menilik permainan di lapangan.

“Kami adalah tim yang lebih baik malam ini. Para pemain sudah mencoba segalanya,” ujarnya dikutip dari situs resmi UEFA. “Namun dalam sepak bola, yang dihitung adalah gol.”

Kini, Manchester United harus menghadapi kenyataan pahit: musim tanpa trofi, kehilangan tempat di Eropa, dan kemungkinan perombakan besar-besaran termasuk potensi kepergian sang kapten. Masa depan Setan Merah tampak penuh teka-teki, dan para penggemar hanya bisa berharap badai ini segera berlalu. (*)

Penulis: RedEditor: Redaksi