DIGTALPOS.com, Samarinda – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus memperkuat fondasi perencanaan pembangunan melalui kolaborasi strategis dengan dunia akademik. Hal ini tercermin dalam kegiatan Presentasi Laporan Akhir Analisis Pengendalian Inflasi dan Kajian Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025–2029 yang digelar di Samarinda, Rabu (03/12/2025).
Kegiatan yang merupakan kerja sama antara Bappelitbangda Mahulu dan Direktorat Unesa Global Engagement Universitas Negeri Surabaya tersebut dibuka oleh Asisten III Sekretariat Daerah, Kristina Tening, mewakili Bupati Mahulu, Angela Idang Belawan. Hadir pula Wakil Bupati Mahulu Suhuk, DPRD, Sekda, para Asisten, Staf Ahli, kepala OPD, Camat, Petinggi, serta tim akademisi Unesa.
Dalam sambutan yang dibacakan Asisten III, Bupati Angela menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi sebagai mitra strategis pemerintah daerah, terutama dalam menganalisis persoalan mendasar seperti inflasi, biaya logistik tinggi, serta tingkat kemiskinan yang masih memerlukan intervensi kebijakan yang terarah.
“Kajian ini harus menjadi instrumen kerja, bukan hanya referensi,” tegasnya. “Rekomendasi yang dihasilkan harus diimplementasikan dan menjadi ruh kebijakan pembangunan daerah.”
Kolaborasi ini dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan perencanaan berbasis bukti, terutama mengingat kompleksitas tantangan Mahulu sebagai daerah pedalaman dan perbatasan. Melalui pendampingan para akademisi, Pemkab Mahulu berharap dapat memperoleh gambaran yang lebih presisi dalam merumuskan strategi pengendalian inflasi dan penanggulangan kemiskinan.
Bupati juga memberikan apresiasi kepada Kepala Bappelitbangda Mahulu, Yohanes Andy Abeh, atas kepemimpinan dalam mendorong penyusunan kajian komprehensif tersebut. Penghargaan serupa disampaikan kepada para pakar Unesa Prof. Slamet Setiawan, dan Dr. Farij Ibadil Maula, yang telah memberikan kontribusi signifikan selama proses pendampingan.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Mahulu menegaskan bahwa arah pembangunan ke depan harus berpijak pada data, riset, dan kolaborasi lintas sektor. Dengan demikian, visi “Mahulu Melaju” dapat diwujudkan melalui kebijakan yang tepat sasaran, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi masyarakat. (Adv)













