DIGTALPOS.com, Samarinda — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan sepanjang 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Mei 2025, tercatat sebanyak 2.210 kasus tersebar di 10 kabupaten/kota. Kota Balikpapan menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 602 kasus, dan satu pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Menanggapi angka penyakit tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, menekankan pentingnya kesiapsiagaan Dinas Kesehatan dalam menghadapi tren musiman penyakit tersebut. Ia menyebut bahwa DBD merupakan penyakit yang muncul secara rutin setiap tahun, terutama saat pergantian musim.
“Penyakit ini datang setiap tahun, artinya kita sudah tahu polanya. Ketika cuaca mulai berganti dari musim hujan ke kemarau, seharusnya sudah ada antisipasi sejak dini,” ujar Damayanti, Kamis (19/6/2025).
Ia juga menekankan bahwa upaya pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi perlu melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan merupakan langkah sederhana namun penting dalam menekan angka penyebaran penyakit.
“Ini soal kebersamaan. Masyarakat harus diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan tentu punya peran strategis, tapi masyarakat juga harus ambil bagian,” kata dia.
Damayanti berharap upaya promotif dan preventif bisa diperkuat agar kasus DBD tidak terus meningkat setiap tahun.
“Selain penyuluhan dan fogging, adanya program berkelanjutan yang melibatkan masyarakat dalam pengendalian vektor penyakit juga penting,” pungkasnya. (Adv)













