Tembok Pembatas Area Luar BCM Miring, Dewan Tanyakan Uji Kelayakan Gedung

Kondisi tembok pembatas area luar Bontang City Mall (Digtal/Asep)

DIGTALPOS.com, Bontang – Empat bulan lalu tepatnya pada Minggu (11/12/2022), Bontang City Mall secara resmi dibuka untuk umum.

Mall pertama di Kota Taman (sebutan Bontang) itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Bontang Basri Rase, dengan dihadiri Direktur Utama PT. Anggaraksa Lokeswara – NWP Property  Teges Prita Soraya.

Sejak dibuka untuk umum, Bontang City Mall menjadi salah satu tempat tujuan berbelanja. Tak hanya oleh masyarakat Bontang, melainkan juga dari luar.

Sebab itu, pelayanan serta keamanan di BCM menjadi salah satu atensi DPRD Kota Bontang dengan langsung menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada, Senin (3/4/2023).

Dalam sidaknya itu, DPRD Bontang mendapati sejumlah persoalan yang harus dibenahi pengelola. Salah satunya terkait izin uji kelayakan gedung yang belum rampung, tembok pembatas dalam kondisi miring, hingga pagar batas bagi pengunjung di area lantai dua yang dianggap kurang safety.

Khusus tembok pembatas, DPRD Bontang menekankan agar pengelola BCM secepatnya melakukan perbaikan guna menghindari hal yang tak diinginkan.

“Meski memerlukan waktu untuk perencanaan, namun saya minta ini (tembok miring) bisa diatasi sesegera mungkin, paling tidak habis lebaran lah,” ucap Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, saat ditemui disela sidak.

Dari amatan media ini di lokasi, tembok yang kondisinya miring saat ini tahan oleh dua penyangga besi, serta besi penahan yang dihubungkan ke bangunan utama BCM.

Sementara itu, Manager BCM, Herdito mengungkapkan, miringnya tembok pembatas terjadi sejak 3 minggu lalu. Untuk penangan sementara ia menggunakan penyangga sambil memantangkan rencana perbaikan yang akan dikerjakan usai lebaran nanti.

“Ini sementara. Usai lebaran kami mulai lakukan perbaikan,” terangnya.

Disinggung soal perencanaan pembangunan BCM yang dianggap kurang matang, Herdito menyatakan bahwa semua sudah sesuai perhitungan. Miringnya tembok pembatas, ia sebut sebagai sesuatu yang diluar prediksi.

“Kalau perencanaan sudah sesuai. Kita gunakan konsultan juga untuk perhitungannya. Namun kadang-kadang ada sesuatu hal yang diluar prediksi, seperti kejadian tembok miring ini,” ujarnya. (adv)

Penulis: AsepEditor: Redaksi