DIGTALPOS.com, Bontang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang menerima kunjungan puluhan siswa SDN 012 Bontang Selatan, Jumat (07/02/2025) pagi.
Kunjungan sekolah ini dalam rangka edukasi kebencanaan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman sejak dini tentang cara menghadapi dan mengatasi situasi darurat akibat bencana alam.
Kepala BPBD Kota Bontang, Usman, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi, mengemukakan, para siswa diajak mengenal berbagai jenis bencana yang berpotensi terjadi di Bontang, seperti banjir, kebakaran hutan, hingga gempa bumi. Selain itu, mereka juga diberikan pelatihan dasar terkait mitigasi bencana, termasuk cara evakuasi yang benar saat terjadi bencana.
” Kami juga berikan edukasi dan simulasi penyelamatan saat terjadi banjir,” ucap Eko.
Lebih lanjut Eko menambahkan, lewat program satuan pendidikan aman bencana, BPBD bertekad untuk memberikan edukasi kebencanaan kepada para siswa yang ada di Kota Taman (sebutan Bontang), sehingga kedepan mereka bisa lebih siap dan tau cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.
Eko menyatakan, edukasi ini penting untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, terutama generasi muda. “Dengan pembekalan ini, kami berharap para siswa berserta relawan Satgas Kelana bisa menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan informasi kebencanaan di lingkungan mereka masing-masing,” ujarnya.
Selain sesi edukasi, para siswa juga diajak berkeliling melihat langsung peralatan dan kendaraan operasional BPBD yang digunakan dalam penanggulangan bencana. Mereka pun berkesempatan melakukan simulasi tanggap darurat yang dipandu oleh tim BPBD.
Eko menegaskan, BPBD Bontang berencana menjadikan program edukasi kebencanaan ini sebagai agenda rutin dengan menggandeng lebih banyak sekolah. “Kami menarketkan 20 ribu masyarakat Bontang dalam setiap tahun mendapat edukasi soal kebencanaan,” ujarnya.
Guna meningkatkan kewaspadaan bencana di lingkungan masyarakat, BPBD juga berencana untuk meningkatkan infrastruktur, sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini, serta meningkatkan kemampuan personel melalui berbagai pelatihan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di masa depan. (*)