DIGTALPOS.com, Bontang – Kota Bontang kembali menunjukkan semangat kebangkitannya melalui gelaran Bontang City Carnival (BCC) 2025. Acara yang memadukan seni, budaya, dan kreativitas masyarakat itu tak sekadar menjadi tontonan, melainkan juga simbol kemajuan ekonomi yang kian menggeliat.
Dalam suasana meriah di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Sabtu malam (25/10/2025), ribuan warga memadati arena untuk menyaksikan parade budaya yang penuh warna. Dari pakaian adat, musik tradisional, hingga karya inovatif dari para pelaku UMKM, semua menampilkan kekayaan lokal yang kini menjadi motor penggerak ekonomi Bontang.
Di hadapan masyarakat dan tamu undangan, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyampaikan rasa bangganya atas capaian luar biasa daerahnya. Ia mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Bontang mencapai 9,8 persen tanpa migas, sebuah torehan yang menegaskan bahwa kota industri ini kini mampu berdiri tegak tanpa hanya bergantung pada sektor energi.
“Ini bukti nyata bahwa pembangunan di Bontang berjalan baik berkat kerja sama semua pihak pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha,” ucap Neni.
Menurutnya, keberhasilan itu tak lepas dari fokus pemerintah dalam memperkuat sektor ekonomi nonmigas seperti UMKM, event budaya, dan sektor jasa. BCC, kata Neni, menjadi contoh konkret bagaimana kegiatan berbasis budaya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Kegiatan seperti BCC ini bukan hanya hiburan, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. UMKM hidup, perputaran uang meningkat, dan dampaknya dirasakan langsung oleh warga,” tambahnya.
Dengan pertumbuhan 9,8 persen itu, Bontang kini tercatat sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kalimantan Timur. Neni menyebut, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras bersama untuk membangkitkan ekonomi lokal pasca masa sulit beberapa tahun terakhir.
Selain pertumbuhan yang impresif, tingkat pemerataan kesejahteraan warga juga menunjukkan kemajuan. Rasio Gini Bontang kini berada di angka 0,330, lebih rendah dari rata-rata nasional, menandakan kesenjangan ekonomi yang semakin menyempit.
“Pembangunan tidak hanya soal angka, tetapi juga tentang pemerataan. Semua warga harus merasakan hasil dari kemajuan kota ini,” tegasnya.
Neni pun tak lupa menyampaikan apresiasinya kepada seluruh masyarakat, pelaku usaha, dan komunitas lokal yang telah berkontribusi terhadap kemajuan Bontang.
“Sehebat apa pun pemerintah, tanpa dukungan rakyat kita tidak bisa membangun kota ini. Karena itu, setiap capaian ekonomi adalah milik seluruh warga Bontang,” ucapnya dengan haru.
Ia menutup sambutannya dengan ajakan agar semangat kebersamaan dan optimisme terus dijaga melalui kegiatan budaya seperti BCC.
“Mari kita jadikan Bontang sebagai kota yang tumbuh dari rakyatnya, untuk rakyatnya, dan selalu rukun dalam keberagaman,” pungkasnya. (Adv)













