DIGTALPOS.com, Bontang, Kalimantan Timur – Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bontang, Tri Ismawati, menyuarakan keprihatinannya mengenai aktivitas balap liar di Jalan Ahmad Yani, Gunung Sari, yang telah meresahkan dan mengancam keselamatan warga.
Tri menegaskan bahwa aksi balapan liar tidak hanya membahayakan para pengendara, tetapi juga mengganggu ketenangan masyarakat sekitar.
Menurut Tri, frekuensi balapan liar yang terjadi di lokasi ini sangat tinggi. Tri menyebut beberapa warga yang sudah tidak tahan dengan aksi tersebut bahkan mencoba melempar batu ke arah para pelaku balapan liar sebagai bentuk protes.
“Meskipun telah beberapa kali diperingatkan, para pelaku balapan liar tampaknya tidak mengindahkan peringatan tersebut,” ujar Tri dalam keterangannya pada Senin (12/8/2024).
Kendati kemarahan warga dapat dipahami, Tri menekankan bahwa tindakan kekerasan seperti melempar batu tetap tidak dapat dibenarkan. Ia khawatir tindakan tersebut bisa menimbulkan masalah yang lebih serius.
Tri juga menyoroti perlunya peran aktif aparat kepolisian dalam menangani masalah ini. Ia meminta pihak kepolisian untuk melakukan patroli secara rutin di titik-titik rawan balap liar dan menerapkan tindakan tegas yang dapat memberikan efek jera kepada pelaku.
“Patroli yang lebih sering dan tindakan yang lebih tegas dari pihak kepolisian sangat penting untuk mengurangi intensitas balapan liar ini,” ujarnya.
Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi frekuensi balapan liar dan menciptakan rasa aman bagi warga setempat. Tri juga mengingatkan agar pihak berwenang lebih responsif terhadap laporan masyarakat mengenai aktivitas balapan liar. Keselamatan dan kenyamanan masyarakat, menurutnya, harus menjadi prioritas utama.
Tri mengimbau warga untuk melaporkan kejadian balapan liar kepada pihak berwajib daripada mengambil tindakan sendiri yang berpotensi berbahaya.
“Dengan langkah-langkah yang tepat, semoga balapan liar di Bontang dapat segera dihentikan dan masyarakat dapat merasa aman dan nyaman. Jangan sampai balapan liar ini menimbulkan korban jiwa,” tutupnya. (Adv)