DIGTALPOS.com, Bontang – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Bontang akan kembali dimeriahkan oleh ajang bergengsi Bontang City Carnival (BCC) 2025. Beragam instansi, komunitas, hingga pelaku seni lokal kini tengah mempersiapkan penampilan terbaik mereka, tak terkecuali Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang, yang siap tampil dengan sentuhan budaya bernuansa Jawa.
Ajang tahunan yang selalu dinantikan masyarakat ini akan digelar pada 25 Oktober 2025 mendatang. Karnaval raksasa tersebut akan melintasi rute utama kota, mulai dari Jalan R. Suprapto hingga Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Bontang Utara, dan berlangsung mulai pukul 19.00 Wita hingga selesai. Ribuan warga diperkirakan akan memadati sisi jalan untuk menyaksikan parade penuh warna ini.
Kepala DPK Kota Bontang, Retno Febriariyanti, mengatakan bahwa pihaknya telah memulai sejumlah persiapan sejak beberapa pekan terakhir. Tahun ini, DPK berkomitmen menampilkan sesuatu yang berbeda, dengan mengangkat tema budaya Jawa yang dikemas secara sederhana namun tetap elegan.
“Kami menampilkan yang sederhana saja dengan tema Jawa, menggunakan kostum kebaya. Karena anggarannya juga minimalis, yang penting kami bisa ikut berpartisipasi dan memeriahkan suasana,” ucap Retno, Rabu (22/10/2025).
Dalam mewujudkan penampilan tersebut, DPK Bontang bekerja sama dengan salah satu sanggar tari lokal yang memiliki pengalaman dalam menggarap pertunjukan bertema tradisional. Kolaborasi ini diharapkan mampu menampilkan pesona budaya Nusantara dalam waktu yang terbatas.
“Tantangannya adalah waktu tampil di panggung hanya dua menit. Dalam waktu sesingkat itu, kami harus bisa menyuguhkan sesuatu yang menarik dan berkesan bagi penonton,” jelas Retno.

Persiapan demi persiapan kini terus dimatangkan. Latihan rutin telah dilakukan secara intensif oleh para peserta yang berjumlah maksimal 50 orang, sesuai ketentuan panitia. Sementara itu, busana dan perlengkapan pendukung juga tengah disiapkan secara bertahap.
“Bajunya sudah kami pesan, sekarang fokus latihan. Semua peserta juga terus berkoordinasi agar gerakan dan ekspresinya bisa selaras,” sambungnya.
Menariknya, tahun ini Retno memutuskan untuk tidak ikut langsung dalam barisan karnaval. Ia memilih untuk mendukung dari panggung kehormatan, agar penampilan timnya bisa dinilai lebih maksimal oleh juri maupun penonton.
“Kalau tahun lalu saya sempat ikut di tengah-tengah barisan, tapi ternyata itu malah mengurangi nilai penampilan karena fokusnya jadi terbagi. Jadi kali ini saya biarkan teman-teman tampil penuh dan menikmati momen mereka,” ungkapnya.
Kehadiran DPK Bontang dalam Bontang City Carnival bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi wujud nyata semangat kebersamaan antarinstansi dalam memeriahkan hari jadi kota tercinta. Melalui penampilan bernuansa Jawa ini, DPK ingin menunjukkan bahwa pelestarian budaya bisa berjalan beriringan dengan semangat literasi dan edukasi masyarakat.
Dengan persiapan yang matang dan semangat yang menyala, DPK Bontang optimistis dapat memberikan penampilan terbaik yang tak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya nilai budaya di tengah masyarakat. (Adv)