DIGTALPOS.com, Bontang, Kalimantan Timur – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang menerima kunjungan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Kalimantan Timur. Kunjungan ini menjadi momen penting bagi DPK Bontang dalam upaya meningkatkan transparansi informasi kepada masyarakat.
Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti, menyambut hangat kedatangan Kepala KIP Kaltim, Imran Duse, yang didampingi wakil ketua, Muhammad Khaidir. Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Diskominfo Bontang, Anwar Sadat, Kabid Perpustakaan, Indra Nopika Wijaya, Kabid Pengelolaan dan Penyelamatan Arsip DPK Kota Bontang, Eviyanti, Kasubbag Umum, Feny Novita, serta lainnya.
Dalam kunjungannya, Imran Duse menjelaskan, tujuan utama dari visitasi ini adalah untuk melihat langsung sejauh mana kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menerapkan prinsip keterbukaan informasi kepada publik. Selain itu, visitasi ini juga bertujuan untuk melakukan penilaian langsung terhadap OPD yang mengikuti lomba “Keterbukaan Informasi Publik” tingkat Provinsi Kaltim.
Imran Duse memberikan apresiasi kepada Bontang yang secara rutin melakukan Monev Keterbukaan Informasi secara mandiri selama lima tahun terakhir. Tidak hanya DPK, BKPSDM Bontang juga turut serta dalam lomba ini. Imran menyebutkan, saat ini terdapat 21 peserta dari 7 kabupaten/kota di Kaltim yang ikut berpartisipasi dalam lomba ini, dimana setiap kabupaten/kota mengirimkan 3 OPD untuk bersaing menjadi yang terbaik.
“Lomba ini adalah kegiatan pertama yang digelar oleh KIP Kaltim. Lewat lomba ini, kami ingin memberikan penghargaan kepada badan publik yang memberikan pelayanan keterbukaan informasi kepada masyarakat,” ujar Imran. Pemenang dari lomba ini akan diumumkan di Kota Samarinda pada bulan Desember 2024.
Suasana hangat begitu terasa selama kegiatan berlangsung. Acara dibuka dengan pantun oleh Kepala DPK Retno, yang kemudian mempresentasikan berbagai inisiatif dan program yang telah dilaksanakan oleh DPK untuk mendukung transparansi informasi kepada masyarakat, termasuk pengelolaan arsip digital dan akses terbuka terhadap koleksi perpustakaan.
Ditemui usai kegiatan, Retno menyatakan, kegiatan monev ini sangat bermanfaat sebagai bentuk evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan aksesibilitas informasi melalui berbagai platform, agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses data dan informasi yang dibutuhkan,” katanya.
Menanggapi peluang juara, Retno optimis bisa meraih hasil positif pada ajang ini. Meskipun sebelumnya hanya meraih peringkat 3 di tingkat kota, dengan beberapa inovasi baru, DPK kini lebih percaya diri. “Insha Allah, saya optimis bisa mendapatkan hasil yang baik,” ujarnya.
Melalui PPID, DPK Bontang berupaya menyampaikan semua informasi kepada masyarakat terkait jadwal dan kegiatan di DPK, bahkan agenda yang akan dilaksanakan ke depan. Dengan begitu, Retno berharap masyarakat bisa lebih mengetahui semua layanan yang diberikan oleh DPK. “Kami berusaha menyampaikan semua informasi sedini mungkin kepada masyarakat,” jelasnya.
Selain meningkatkan fungsi PPID, ke depannya DPK Bontang juga akan membuka layanan bagi disabilitas dan lansia. Saat ini, DPK terus berupaya meningkatkan kompetensi SDM dengan berbagai pelatihan, termasuk pelatihan huruf Braille dan bahasa isyarat guna mendukung program tersebut.
“Pelayanan bagi disabilitas yang sebelumnya sangat terbatas, kami akan tingkatkan di tahun depan,” pungkas Retno. (*)
