Wali Kota Basri Rase Pantau Langsung Pembangunan DEPO Arsip: Simbol Sejarah dan Masa Depan Bontang

Wali Kota Basri Rase Pantau Langsung Pembangunan DEPO Arsip: Simbol Sejarah dan Masa Depan Bontang
Pembangunan Depo Arsip di DPK Bontang dalam tahap pembangunan (dok: digtalpos)

DIGTALPOS.com, Bontang, Kalimantan Timur – Wali Kota Bontang, Basri Rase, menegaskan pentingnya setiap daerah memiliki wadah penampungan arsip. Hal ini disampaikannya saat kunjungan langsung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang.

Orang nomor di Kota Taman (sebutan Bontang) ini menyebut, arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, sumber informasi, dan alat pengawasan yang esensial dalam kegiatan perencanaan, penganalisaan, dan pengembangan.

“Arsip memiliki peran krusial dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan, serta pertanggungjawaban dan pengendalian suatu kegiatan,” kata Basri Rase, belum lama ini.

Wali Kota Basri Rase Pantau Langsung Pembangunan DEPO Arsip: Simbol Sejarah dan Masa Depan Bontang
Wali Kota Bontang Basri Rase (kanan), didampingi Kepala DPK Bontang Retno Febriaryanti saat meninjau pembangunan Gedung Depo Arsip (dok: digtalpos)

Basri Rase juga menekankan pentingnya Depo Arsip sebagai alat untuk menghubungkan generasi saat ini dengan sejarah wilayahnya. Tanpa adanya Depo Arsip, generasi mendatang tidak akan mengetahui banyak soal sejarah daerah mereka.

“Depo Arsip ini sangat penting bagi kita. Di sini ada arsip dinamis dan arsip statis yang nantinya akan membantu anak-anak kita memahami perkembangan sejarah Kota Bontang, baik di masa lalu, sekarang, maupun masa depan,” ujar Basri Rase.

Lebih lanjut, Basri Rase optimis bahwa ke depannya, pelayanan DPK Bontang akan semakin membaik dan maksimal dengan adanya berbagai fasilitas seperti mini teater, ruang multimedia, ruang bermain, BCH, serta perpustakaan yang berisi puluhan ribu buku.

“Alhamdulillah, semua akan lebih baik, insyaallah. Dengan segala fasilitas ini, insyaallah DPK Bontang akan menjadi yang terbaik,” harap Basri Rase.

Pembangunan DEPO Arsip ini sendiri menghabiskan anggaran sebesar Rp 11 miliar. (Adv)

Penulis: AgEditor: Redaksi