Komitmen Ciptakan Wadah untuk Wisata Literasi, DPK Bontang Akan Siapkan Ruang Multimedia Lebih Besar

Kepala DPK Bontang Retno Febriaryanti (dok: kolase/digtalpos)

DIGTALPOS.com, Bontang – Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan (DPK) Kota Bontang berencana menyiapkan ruang multimedia yang lebih besar ketimbang yang ada sekarang. Mengingat jumlah pengunjung semakin membludak tiap tahunnya.

Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti, mengatakan ruangan itu masih jauh dari kata luas. Karena baginya DPK Bukan hanya tempat membaca buku, tetapi juga tempat wisata literasi.

Dinilainya literasi bukan sekadar melek baca buku, namun banyak hal lainnya seperti menonton film edukatif seperti yang kerap dilakukan di ruangan multimedia DPK Bontang.

Kata Retno pemutaran film di ruang multimedia ini menjadi salah satu layanan yang disajikan DPK Bontang bagi para pemustaka. Terutama bagi para pelajar yang berkunjung melakukan wisata literasi.

Retno menambahkan apalagi jika ruangan itu diisi oleh anak-anak PAUD, bahkan bisa bergiliran karena ruangan yang kecil tidak mampu menampung ratusan orang.

“Beberapa waktu yang lalu anak-anak PAUD kalau datang wisata literasi mereka harus gilir untuk nonton. Ruangan daya tampungnya cuma 70-an, sementara mereka kadang datang ratusan lebih,” ucapnya saat ditemui belum lama ini.

Ruang multimedia DPK Bontang, salah satu tempat wisata literasi (dok: digtalpos)

Untuk itu, lanjut dia, DPK Bontang punya niat untuk menghadirkan ruangan yang lebih besar, yang mana bisa menampung ratusan orang. “Makanya kami mau buat multimedia yang lebih besar, kaya semacam mini teater dengan standar yang lebih banyak kira-kira ada 120-an tempat duduk.” jelasnya.

Katanya, ruangan ini dengan model bioskop dengan perlengkapan memadai bagi anak-anak betah untuk datang ke DPK. Dengan catatan berwisata literasi.

“Nantinya ruangan itu (multimedia) akan dilengkapi dengan sound system yang bagus. Sehingga menjadi representasi bagi anak-anak yang mau nonton, mau eduksi yang bagus, maka mereka datang ke sini. Jadi modelnya nanti kaya bioskop,” tuturnya.

Pembangunan itu, kata Retno, nantinya dibantu langsung dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Pesan dia agar perpustakaan itu ramai pengunjung, maka perlu dihiasi dengan nuansa modern.

“Makanya perpustakaan supaya nggak ditinggal, karena perpustakaan kalau nggak ngikuti perkembangan zaman, orang akan sulit masuk. Tapi jangan salah, literasi di sini bukan hanya baca buku. Tetapi mengakses internet dengan berita-berita yang positif, itu juga literasi, gitu,” pungkasnya. (Adv)

Penulis: AgEditor: Redaksi