DIGTALPOS.com, Bontang – Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (IGM) Kota Bontang berada pada peringkat pertama se-Kalimantan Timur (Kaltim).
Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tidak pernah bosan meningkatkan literasi. Pasalnya, pengembangan ilmu dan melek literasi jadi dasar penting memajukan daerah. Apalagi, jika itu digalakkan untuk anak-anak generasi baru.
Nyatanya, seperti yang disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan, Indra Nopika Wijaya, bahwa di Kota Bontang permintaan generasi muda terkait koleksi buku yang berkaitan dengan mereka terbilang cukup tinggi.
Dikatakan Indra, manakala mereka berkunjung di berbagai tempat, banyak warga yang meminta koleksi buku anak ditambah, lantaran saat ini koleksi yang tersedia dianggap masih kurang.
Selain mengeluhkan masih kurangnya koleksi buku anak, orang tua mereka juga meminta agar buku yang tersedia tidak serupa. Artinya tidak kembar semuanya. Indra pun mengaku, bahwa memang pihaknya kekurangan buku tentang anak kecil.
“Yang masih kurang itu bacaan untuk anak-anak. Nah yang minta diadakan buku itu ibu-ibu dan anak-anak juga,” ucap Indra saat ditemui digtalpos belum lama ini.
Indra menyampaikan keluhan anak-anak terkait buku yang serupa, disampaikan saat DPK melakukan silang layang. Maksudnya saat DPK Bontang meminjamkan buku ke tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu.
“Anak-anak bahkan komentari katanya ini-ini terus bukunya, bosan gitu. Nah ini saat kita silang layang, mereka minta dan kita baru sadar, ternyata memang ketersediaan buku kita itu minim. Kadang mereka minta ratusan. Jadi bukan hanya eksamplarnya, tapi judul bukunya juga,” terang Indra.
Kata dia, kebutuhan buku anak sangat mendesak terutama di wilayah layanan anak. Bahkan ada dari mereka yang protes kondisi bukunya sudah tidak bagus.
“Dan banyak yang dibutuhkan apalagi di layanan anak. Bahkan orang tuanya juga komplain. Kondisnya juga yaa kadang sampul bukunya rusak,” ungkapnya.
Pun begitu, Indra menyampaikan bahwa DPK Bontang akan mengadakan buku tahun ini dan bakal memenuhi permintaan masyarakat itu.
“Intinya buku anak-anak ini masih kurang. Kita sadari itu. Tapi insyaallah di perubahan ini kita sudah masukkan di anggarannya agar diadakan,,” pungkasnya.
Dengan menghadirkan buku untuk generasi, menjadi bukti komitmen DPK Bontanh dalam menjaga literasi agar lebih berkembang dan maju. (Adv)