DIGTALPOS.com, Bontang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang telah menyelesaikan pendataan pemetaan potensi rawan bencana di Bontang Utara, Minggu (30/6/2024).
Berdasarkan hasil data yang di dapatkan, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bontang, Usman, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi mengungkapkan, dari 290 RT yang didata, kebakaran pemukiman menjadi potensi terbesar di kecamatan tersebut.
Namun, hampir sebagian besar di setiap rumah tidak memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR), untuk langkah preventif. Bahkan, di pos kamling atau rumah RT pun tidak tersedia alat tersebut.
“Padahal itu penting, karena kebanyakan rumah-rumah di daerah tersebut berada di gang kecil , yang tidak bisa dimasuki mobil pemadam,” ujarnya, Senin (1/7/2024).
Menurutnya, penyediaan APAR merupakan upaya penurunan risiko dan dampak dari bencana kebakaran. Hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi di rumah sendiri, serta saling membantu menjaga di lingkungan sekitarnya
Pihaknya membagi Kawasan tersebut menjadi tiga level rawan bencana. Daerah yang tinggi akan potensi kebakaran berada di Belakang Bank Dhanarta. Karena daerah tersebut memiliki gang kecil yang tidak bisa dilalui mobil kebakaran.
Sedangkan untuk bencana banjir, Eko mengatakan, Bontang telah mengalami penurunan resiko untuk bencana tersebut.
“Ini sesuai data dari Bappeda pada tahun 2023, bahwa luasan wilayah tergenang banjir menurun hingga mencapai 40 persen,” jelasnya.
Dirinya menginginkan, Ketua RT setempat dapat meminta bantuan berupa APAR. Minimal tersedia disetiap RT ataupun pos kamling. (Adv)