DIGTALPOS.com, Bontang – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang, Retno Febriaryanti, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan, Indra Nopika Wijaya, menyampaikan tahun ini pihaknya akan menambah 5 persen dari jumlah buku yang tersedia di Perpustakaan Daerah (Perpusda).
Indra memaparkan kini jumlah buku yang disiapkan oleh DPK Bontang di Perpusda mencapai 32.955 judul dengan 94.659 eksemplar. Penambahan 5 persen itu menurut dia merupakan kewajiban DPK setiap tahunnya.
“Tahun ini, in sha Allah kita berjuang memenuhi kebutuhan buku (di Perpusda). Harusnya kan ada penambahan buku 5 persen dari jumlah buku yang ada sekarang. Nahh itu harus nambah terus tiap tahunnya,” kata Indra saat ditemui Digtalpos pada Rabu (26/6/2024).
5 persen dari jumlah buku yang ada itu, kata Indra, mencapai empat ribu-an buku. Kata dia, meski sebelumnya hanya bertambah 2 ribu buku, namun di anggaran perubahan ini DPK Bontang bakal meningkatkannya lagi.
“Tahun ini kita mau usahakan 4.500 buku akan kita beli. Tahun depan juga begitu. Kalau di (anggaran) murni kemarin cuma ada 2.000 buku saja. Di perubahan ini kita berjuang untuk itu. Semoga ini berjalan lancar,” terangnya.
Disinggung soal keterlambatan pengadaan buku di Perpusda karena keterbatasan anggaran, Indra menyebut, kejadian ini tak hanya terjadi di Bontang saja, namun juga di wilayah lain juga sama. Asumsinya, perpustakaan kadangkala dikesampingkan.
“Anggaran kita kan terbatas ya. Mungkin juga pentingnya perpustakaan ini kayanya dikesampingkan. Ini di mana-mana sih. Untuk anggaran perpustakaan ini menang sangat minim. Padahal ini untuk mencerdaskan,” ujarnya.
Sebelumnya, masih kata Indra, ada bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada DPK Bontang. Akan tetapi bantuan tersebut masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.
Karenanya DPK Bontang melayangkan harap agar tahun ini mampu memenuhi kebutuhan buku itu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bontang.
Lebih jauh Indra menyampaikan bahwa buku yang nanti dihadirkan di Perpusda merupakan rekomendasi masyarakat. Artinya tidak semua buku adalah pilihan DPK saja.
“Kemarin ada bantuan dari DAK, tapi ya masih kurang. Kita berjuang di perubahan ini agar ada tambahan dari APBD kita. Terkait buku-buku yang diambil nanti juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tukasnya. (Adv)