DIGTALPOS.com, Bontang – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang umumkan Lok Tuan sebagai sebagai pemenang “Lomba Perpustakaan Tingkat Kota” tahun 2024.
Kepala Bidang Perpustakaan DPK, Indra Nopika Wijaya menyebut pihaknya begitu bangga dengan antusiasme pihak kelurahan untuk membantu mensukseskan program literasi bagi masyarakat Kota Taman (sebutan Bontang).
Dia menyebut, terdapat 15 Kelurahan di Kota Bontang mengikuti lomba yang berlangsung sejak awal Februari itu.
Berdasarkan pengumuman melalui akun media sosial resmi DPK pada Minggu (23/6/2024) sore, menyebut Perpustakaan Mercusuar Kelurahan Lok Tuan sebagai pemenang, disusul Perpustakaan Pubertas Berbas Pantai, dan Perpustakaan Pelita Ilmu Gunung Elai.
Indra menyebut, penilaian lomba itu melalui rangkaian penilaian yang ketat. Namun, dia juga menyampaikan bahwa ada beberapa catatan penting sebagai bahan evaluasi perpustakaan kelurahan berdasarkan hasil penilaian.
Yang pertama, menurut dia, ruang perpustakaan yang belum memadai. “Kebanyakan perpustakaan kita di kelurahan itu memang belum memiliki ruang sendiri. Jadi kadangkala hanya di pojokan atau di bawah tangga,” sebutnya saat dihubungi Minggu (23/6/2024).
Selain itu, koleksi buku dan alokasi anggaran untuk perpustakaan kelurahan yang kurang optimal.
“Biasanya itu kan memang lima persen dari anggaran kelurahan itu untuk koleksi buku, ada aturannya,”
Hanya saja, disebutkan Indra, beberapa perpustakaan kelurahan beralasan tidak menambah koleksi buku lantaran ketersediaan tempat yang kurang memadai.
“Tapi kita akan selalu arahkan agar bahan evaluasi ini bisa dilakukan di setiap kelurahan,”
Terakhir, faktor yang menjadi masalah di Perpustakaan Keluraha adalah kefokusan perpustakaan.
“Jadi masih banyak pustakawan kita di kelurahan yang masih nyambi, dalam artian masih kerjakan yang lain juga gitu,” ujar dia.
Dia menilai, dengan kondisi demikian bisa membuat pustakawan tidak cukup fokus untuk mengelola perpustakaan dengan baik dan serius.
“Perlu ada SK pengelola perpustakaan sehingga orang tersebut benar-benar bisa konsentrasi mengelola perpustakaan. Bagusnya sebenarnya PNS atau PPPK,” tambahnya. (Adv)