DIGTALPOS.com, Bontang – Dalam empat tahun terakhir, Pabrik Crude Palm Oil (CPO) milik PT Energi Unggul Persada di Bontang Lestari, mengalami kebakaran sebanyak empat kali.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, Usman, meminta keterlibatan pihaknya dalam rangkaian investigasi yang akan dilakukan.
Ia menilai, jika hanya dilakukan investigasi di lingkup internal, hasilnya tidak meyakinkan. Pasalnya, kebakaran terus terjadi di setiap tahunnya.
Menurutnya, PT EUP tidak andal dalam melakukan pencegahan ataupun penanganan bencana kebakaran.
“PT EUP ini tidak punya sistem tanggap darurat yang baik, seperti memiliki mobil pemadam kebakaran dan sistem hydrant,” ujarnya, Rabu (19/6/2024).
Diketahui, kebakaran pertama terjadi pada 6 Agustus 2021 di gudang biodiesel, 16 Juni 2022 di gudang ampas sawit, lalu pada 21 Januari 2023 di gudang penyimpanan minyak.
Usman mengkhawatirkan para karyawan yang harus bekerja dalam keadaan was-was. Tidak etis rasanya jika sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan, tidak memiliki sistem tanggap darurat.
Selain itu, bencana tersebut juga akan merugikan perusahaan. Nantinya, akan berimbas kembali ke karyawannya sendiri.
“Jadi, kami minta keterlibatan pihak BPBD dalam investigasi, untuk menilai apakah perusahaan tersebut layak atau tidak dalam hal penanganan bencana,” tegasnya.
Nantinya, pihaknya akan mengirimkan surat keterlibatan dalam investigasi ke PT EUP. Jika tidak ada tanggapan, maka dengan tegas mereka akan langsung melakukan kunjungan mendadak.
Dirinya berharap, adanya kolborasi dan sinergi semua elemen dalam pencegahan dan penanganan bencana. Ia mengingatkan untuk bekerja secara individual.
“Karena selama ini yang saya lihat, masing-masing bekerja sendiri, padahal butuh kerja sama di dalamnya,” pungkasnya. (Adv)