DIGTALPOS.com, Bontang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang menyatakan Kentongan dapat dijadikan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini, dari bahaya bencana di lingkungan masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bontang, Usman melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi mengatakan, kerap kali kentongan dianggap sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman.
Padahal, Kentongan memiliki kegunanaan sebagai signal adanya bahaya yang terjadi. Menurutnya, tidak semua kawasan memiliki sistem alarm bahaya, yang tersedia di perusahaan ataupun kawasan elit.
“Kentongan sudah banyak ditinggalkan, aslinya itu sangat membantu sebagai alarm dini tanda bahaya,” ujarnya saat ditemui, Jum’at (7/6/2024).
Selain itu, Kentongan adalah bagian dari budaya dan kearifan lokal di Indonesia. Eko menyebutkan, beberapa daerah di Bontang masih menggunakan alat jadul tersebut.
“Di jawa pun, Kentongan dimasukkan ke dalam daftar alat-alat keselamatan dini. Bahkan, mereka memiliki kode bunyi bahaya, seperti morse,” lanjutnya.
Menurutnya, Kentongan merupakan alat yang efisien, karena cepat dan masyarakat akrab dengan bunyi tersebut. Maka, Ia berharap, Bontang bisa menghidupkan kembali kearifan lokal tersebut.
Apalagi Bontang memiliki sederet bencana yang kerap kali melanda, seperti banjir, kebakaran, longsor, dan yang terbesar adalah kegagalan teknologi.
“Tak bisa dipungkiri, Bontang harus selalu waspada akan bencana kegagalan teknologi, karena diapit oleh perusahaan,” ujarnya. (Adv)