Tanamkan Ideologi Negara, Anggota DPRD Kaltim, Kadir Tappa Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Bontang

Suasana Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Anggota DPRD Kaltim, Kadir Tappa (ist)

DIGTALPOS.com, Bontang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Kadir Tappa, menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ke-8.

Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan itu berlangsung di Hotel Tiara Surya, beralamat di Jalan MT. Haryono, Kota Bontang, Rabu (29/11/2023).

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan tersebut menghadirkan narasumber yakni seorang akademisi, Bilher Hutahaen, dan juga dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bontang, Gopi Susanto.

Dia menjelaskan bahwa Wawasan Kebangsaan ini sangat penting disosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Utamanya di empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhineka Tunggal Ika.

“Jadi ini sangat penting untuk disosialisasikan, empat pilar kebangsaan untuk menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu, Wawasan Kebangsaan ini memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dilingkungan masyarakat dengan beragam suku, agama, dan juga golongan agar kita bisa hidup rukun,” ucapnya.

Sementara itu, Bilher Hutahaen, selaku Akademisi juga mengatakan dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara sebagai warga bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan keamanan dengan pedoman pada falsafah pancasila dan UUD 1945.

“Sosialisasi ini dilakukan untuk memperkuat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika kepada para masyarakat. Serta juga kita diwajibkan menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dengan cara bermasyarakat dengan rukun dan damai,” tegasnya.

Analis Ketahanan Ekonomi Kesbangpol Bontang, Gopi Susanto, menjelaskan Wawasan Kebangsaan adalah pemahaman mendalam mengenai identitas, sejarah, budaya, dan juga nilai-nilai yang melekat dalam suatu bangsa. Hal ini melibatkan kesadaran akan persatuan, keragaman, dan juga tanggung jawab terhadap pembangunan negara.

“Yang mampu di mana berkolaborasi dan juga komitmen untuk kemajuan bersama. Walaupun kita berbeda suku, budaya, agama, bahasa, tetap dan sama saja. Jadi kita semua harus bersatu, karena kita indonesia,” tutupnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, Kadir Tappa berharap masyarakat mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta mencegah paham radikalisme. (adv)

Penulis: TyaEditor: Redaksi