Anggota DPRD Kaltim Puji Setyowati Minta OPD Miliki Program Perlindungan Perempuan dan Anak

Anggota DPRD Kaltim, Puji Setyowati. (Dok. Paslan)

DIGTALPOS.com, Samarinda – Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim pada Agustus lalu tercatat sebesar 0,443, IKG Kaltim.

Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 0,007 poin dibandingkan tahun 2021 yang nilainya hanya sebesar 0,436.

Naiknya IKG Kaltim ini dipengaruhi makin tidak setaranya antara capaian laki-laki dan perempuan pada beberapa indikator penyusun IKG.

Salah satu pengukuran IKG yang dibangun United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan adalah Gender Empowerment Measure (GEM), yang menghitung partisipasi perempuan di suatu negara.

Kabarnya IKG Kaltim berada pada posisi terendah dari jumlah Provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini tidak ditolak oleh Puji Setyowati selaku Anggota DPRD Kaltim.

“Kalau tidak salah urutan ketiga ya di Indonesia, intinya jauh sekali di bawah,” ungkapnya saat ditemui di Gedung Utama DPRD Kaltim, Kamis (23/11/2023) kemarin.

Meski begitu, Puji menegaskan ia bersama rekan legislator lainnya terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan untuk masyarakat, khususnya perempuan dan anak.

Dirinya menyebut akan selalu memantau dan bersinergi dengan semua dinas dan SKPD yang ada di Bumi Etam.

“Artinya dalam kerja sama itu kita juga ingin mengetahui sejauh mana program setiap dinas itu bersentuhan dengan perlindungan perempuan dan anak,” jelas Ketua Fraksi Partai Demokrat – Nasdem itu.

“Dalam rangka menaikkan kemampuan perempuan, tidak semua dinas instansi itu konek dengan program-program yang mempertimbangkan perempuan,” sambungnya.

Sementara secara yuridis, disebutkannya bahwa pada Paripurna sebelumnya telah disahkan Peraturan Daerah (Perda) terkait Pengarusutamaan Gender (PUG).

“Kami kemarin dari komisi IV membahas tentang PUG, tujuannya adalah masing-masing dinas dan instansi itu konek dengan program kerja yang bersifat responsif gender,” ungkapnya.

“Misalnya PUPR, harus memperhatikan bangunan yang dibuat, tangganya terlalu tinggi tidak, terus apakah ada pojok laktasi ?,” cecar Puji.

Dirinya berharap semua pihak dapat bekerjasama dalam peningkatan kemampuan perempuan secara optimal di dalam negeri ini.

Salah satunya adalah menyiapkan kondisi nyaman bagi perempuan, ibu dan anak di ruang publik sehingga IKG Kaltim juga bisa meningkat pada tahun mendatang.

“Kalau ada ibu-ibu datang bawa anaknya Paripurna, ada tidak ruangan yang disiapkan seperti perpustakaan untuk anak. Nah ini, selain dibutuhkan bekerja sama dengan dinas perpustakaan juga butuh dengan PUPR terkait bangunan,” tandasnya. (adv)

Penulis: TyaEditor: Redaksi