Atos Nilai Pemkot Bontang Kurang Serius Tangani Krisis Air Bersih

Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina. (int)

DIGTALPOS.com, Bontang – Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menyoroti ketidakseriusan Pemerintah Kota Bontang dalam menangani masalah krisis air bersih yang semakin meresahkan warga.

Pasalnya, polemik krisis air bersih yang selama ini disuarakan oleh masyarakat, tidak pernah ditindaklanjuti dengan serius oleh pemerintah.

Atos sapaan Amir Tosina, mengungkapkan bahwa masyarakat khususnya di wilayah Bontang Selatan, telah lama mengeluhkan ketersediaan air bersih yang terbatas.

“Rasanya selama ini tidak ada keseriusan Pemkot Bontang untuk menyelesaikan krisis air,” tegas Amir.

Amir juga menyoroti keterbatasan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai operator utama penyedia air bersih. Harusnya, kata Amir, pemerintah harus mencari alternatif untuk air baku.

“Jika ada alternatif lain, meskipun memerlukan waktu puluhan tahun, kita tidak boleh menunggu lebih lama. Segera hadapi masalah ini dengan serius,” sebut Amir.

Sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah Tirta Taman Bontang mencatat masih kekurangan 180 liter air per detik untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kota Bontang.

Direktur Utama PDAM Tirta Bontang, Suramin, menjelaskan bahwa saat ini PDAM memiliki tujuh Water Treatment Plant (WTP) dengan total kapasitas 650 liter per detik. Meskipun demikian, hal ini masih belum cukup untuk mengatasi krisis air yang semakin mendalam.

“Kondisi saat ini menunjukkan bahwa kita hanya memiliki 450 liter per detik, sementara kebutuhan mencapai 630 liter per detik. Ini adalah situasi yang sangat mendesak,” jelas Suramin.

Krisis air bersih yang semakin meruncing di Kota Bontang menuntut tindakan cepat dari pemerintah untuk mencari solusi yang tepat demi memenuhi kebutuhan mendasar warga.

Komisi III DPRD Bontang bersikeras bahwa penyelesaian masalah ini harus menjadi prioritas utama agar warga dapat hidup dengan layak dan nyaman.