DPK Gelar Kegiatan Inklusi Sosial di Lapas Kelas II A Bontang

DIGTALPOS.com, Bontang – Dalam rangka mengimplementasikan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang melaksanakan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Tujuannya untuk memberikan hak akses pada seluruh lapisan masyarakat terhadap perpustakaan, serta meningkatkan literasi masyarakat untuk kesejahteraan.

“Layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial dapat diwujudkan dengan menerapkan strategi advokasi, kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, maupun pelibatan masyarakat,” ucap Kepala Bidang Perpustakaan DPK Kota Bontang, Alfrita Junain Sande, belum lama ini.

Advokasi ini dilakukan untuk memperoleh dukungan sepenuhnya dari pemangku kepentingan, berupa dukungan moral maupun material, katanya.

Sedangkan pelibatan masyarakat, lanjut dia, mencakup seluruh pemangku kepentingan perpustakaan, dari kementerian/lembaga, instansi pemerintah maupun swasta, organisasi nirlaba, perusahaan dan setiap kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih sejahtera.

“Melalui pendekatan inklusif, perpustakaan mampu mengoptimalkan sumber daya perpustakaan dan menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk memperoleh solusi, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya,” tambahnya.

Lebih jauh Alfrita menjelaskan, seperti yang telah dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang dan Lapas Kelas IIA Bontang, beberapa waktu lalu, terjadi penandatangan MoU kerjasama antara kedua lembaga tersebut.

Ditempat yang sama, Kepala DPK Kota Bontang, Retno Febriaryanti mengatakan bahwa, “kerjasama ini dalam rangka meningkatkan kualitas SDM melalui pembinaan perpustakaan, kerjasama silang layan dan perpustakaan keliling, serta meningkatkan literasi masyarakat untuk kesejahteraan melalui program inklusi sosial.” bebernya.

Inklusi sosial yang diberikan berupa pelatihan tata boga membuat bingka labu, yang dilakukan pada hari yang sama, dengan instruktur Ketua PKK Kecamatan Bontang Barat, dan diikuti oleh 25 (dua puluh lima) orang penghuni Lapas Wanita.

Disisi lain, Kepala Lapas Klas IIA, Ronny Widiyatmoko mengatakan, “Ini penting dilakukan untuk menambah keterampilan, jadi Ketika ke luar dari sini (Lapas) mereka punya ilmu, bisa jadi pengusaha biar mandiri bahkan menciptakan lapangan kerja untuk orang lain.”

Dalam kesempatan yang sama DPK Kota Bontang juga menyerahkan 100 eksemplar buku silang layan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan literasi oleh penghuni Lapas, dimana buku tersebut akan di ganti dengan jumlah eksemplar yang sama setiap tiga bulan sekali. Harapannya melalui buku ini bisa memenuhi hausnya dahaga ilmu pengetahuan meskipun ruang gerak raga terbatas. (adv)

Penulis: lieEditor: Redaksi