DIGTALPOS.com, Bontang – Wali Kota Bontang Basri Rase melaunching “Batik Terumbu Karang” milik Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Rabu (6/7/2022).
Kegiatan launching tersebut dihadiri forum koordiansi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Bontang, diantaranya Dandim 0908 Letkol Inf Priyo Handoyo, Sekretaris Daerah Aji Erlinawati, Asisten II Pemkot Bontang, Zulkifli, serta para Camat dan Lurah se Kota Bontang.
Wali Kota Basri mengatakan, batik merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia yang secara turun temurun diwariskan lintas generasi hingga saat ini. Keistimewaan batik yang menjadi World Heritage bukan terletak pada kain batiknya, melainkan karena teknik dan proses pembuatannya.
Menurutnya, batik Indonesia memiliki beragam motif dengan esensi filosofi, desain yang menarik, nilai seni yang sangat tinggi serta metode pengerjaan batik baik dengan dicetak ataupun dikerjakan dengan tangan/canting (batik tulis) yang keduanya telah menjadi ciri khas batik Indonesia yang diakui dunia.
Sebab itu, ia mengapresiasi peluncuran “Batik Terumbu Karang” milik Kelurahan Belimbing yang ia sebut sejalan dengan visi misinya dalam pengembangan UMKM di Kota Bontang.
“Saya apresiasi Kelurahan Belimbing berserta PKK dan pengrajin batik yang telah berperan penting dalam mewujudkan transformasi kultural menuju modernisasi masyarakat batik, baik sebagai perajin, desainer maupun pengguna,” ucap Basri.
Lebih lanjut, dengan bertambahnya indutri batik di Kota Taman (sebutan Bontang), tentunya akan menambah koleksi batik asli Kota Bontang yang sebelumnya sudah ada, antara lain, batik beras basah, kuntul perak, mangrove, etam, enggang, bangau, cantik, serta batik ecoprint.
Basri mendorong agar pihak kelurahan dapat mempatenkan hak cipta batik tersebut untuk mencegah terjadinya kesalahan penggunaan/pemanfaatan budaya batik tradisional Indonesia.
“Saya berharap kedepannya para pelaku UMKM dapat terus berkarya dan menumbuhkembangkan budaya batik di Kota Bontang,” tandasnya.
Sementara itu, Lurah Belimbing Dwi Andriyani menerangkan, “Batik Terumbu Karang” merupakan salah satu produk unggulan UMKM yang ada di kelurahannya. Pengambilan nama serta motif batik yang menampilkan biota laut, memiliki filosofi keanekaragaman kekayaan laut Bontang yang masih terjaga.
“Ada UMKM di wilayah kami yang memiliki potensi dan bisa diberdayakan untuk pembuatan batik terumbu karang, tidak hanya itu, UMKM ini juga sudah memiliki galeri batik sendiri,” bebernya.
Selain dipasarkan di galeri, pihak kelurahan juga membantu memasarkan batik tersebut dibeberapa event yang dilaksanakan di Kota Bontang. Sedangkan untuk harga disebut Andriyani bervariasi mulai dari Rp 200 – 700 ribu per setiap lembarnya.
Kedepan Andriyani berencana untuk terus mengembangkan batik ini dengan menggandeng lebih banyak warga, dan pembiayaannya akan memanfaatkan dana stimulan RT.