Jaga Ketersediaan, DPK Bontang Giat Lakukan Perbaikan Buku

Alifia Rizkiyanti, Pustakawan Ahli Muda DPK Bontang saat memeriksa halam buku usai diperbaiki (Digtalpos/Asep)

DIGTALPOS.com, Bontang – Agar koleksi buku di Perpustakaan Daerah terjaga, Dinas Perpustakaan dan Kerasipan (DPK) Kota Bontang gencar melakukan perawatan dan perbaikan, baik untuk buku yang masih utuh atau bagus, maupun terhadap buku yang mengalami kerusakan.

Dalam setiap bulannya, lebih dari 100 buku rusak yang diperbaiki DPK Bontang. Mulai dari kerusakan ringan hingga berat.

“Untuk yang rusaknya ringan, sehari bisa memperbaiki 5-6 buku, namun jika rusak berat agak lama,” ucap Alifia Rizkiyanti, Pustakawan Ahli Muda DPK Bontang, saat ditemui media ini di kantornya, Jalan HM Ardans, Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan, Kamis (30/06/2022).

Lebih lanjut Alifia mengungkapkan, proses perbaikan terhadap buku tidak semudah yang dibayangkan. Petugas harus teliti agar buku yang diperbaiki tidak bertambah rusak atau kehilangan eksemplarnya. Mulai dari pemilahan buku, pembersihan lem, hingga proses finishing diperlukan keuletan dan kesabaran.

“Selama buku-buku yang ada di Perpustakaan masih bisa dipertahankan, maka kami akan berusaha untuk memperbaikinya,” terangnya.

Alifia menyebut, kerusakan pada buku yang ada di perpustakaan biasanya karena laris dipinjam masyarakat. Karena seringan dibuka, maka secara tidak langsung akan menyebabkan kerusakan di lem pada bagian halam buku tersebut.

“Karena buku dipegang orang banyak, terus bukanya mungkin kurang hati-hati, makanya jadi rusak,” paparnya.

Disamping karena dipinjam banyak orang, kerusakan terjadi juga karena kualitas buku yang kurang baik. Buku keluaran terbaru justru banyak yang cepat mengalami kerusakan. Paling banyak kerusakan terjadi pada bagian halaman buku yang menempel dengan cover. Alifia menilai, kualitas buku lama jauh lebih bagus dibanding dengan buku baru.

“Banyak buku baru yang lepas dari covernya, padahal pengadaannya di tahun 2019. Banyak yang belum dibaca orang tapi bukunya sudah rusak,” jelasnya.

Kendati begitu, ia dan tim berupaya untuk menyelamatkan setiap lembar dari buku-buku yang rusak. Pasalnya, buku-buku tersebut merupakan aset yang harus dijaga keberadaanya.

“Ini aset mas jadi harus dijaga. Kita berusaha untuk mempertahankan buku-buku ini,” tandasnya. (adv)