DIGTALPOS.com, Bontang – PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) kembali menunjukan kepduliannya terhadap dunia pendidikan Kota Bontang, kali ini, perusahaan produsen amonium nitrate itu memberikan pembekalan implementasi Kurikulum Merdeka kepada puluhan guru SMA dan SMK se Kota Bontang, melalui kegiatan workshop.
Kegiatan workshop tersebut dibuka langsung oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Atik Sulistyowati, di SMA Negeri 2 Bontang, Jalan HM Ardans, Bontang Selatan, Selasa 14 Juni 2022.
Selama 3 hari, sebanyak 52 tenaga pendidik akan kembali ditempa kemampuannya dalam mengaplikasikan kurikulum yang masih tergolong baru itu.
“Ini merupakan kepedulian sekaligus dukungan perusahaan terhadap peningkatan dunia pendidikan di Kota Bontang. Dengan meningkatnya kualitas dunia pendidikan, ia yakin para guru akan mencetak SDM yang unggul menuju Indonesia emas 2045,” ucap Community Development Spacialist PT KNI, Wisnu Ahmaddin kepada media ini saat ditemui di lokasi.
Seperti diketahui, lanjut dia, Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi murid.
Adapun karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran ialah pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum Merdeka juga fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi, serta fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Diungkapkan Wisnu, kepedulian PT KNI terhadap dunia pendidikan Kota Bontang bukan baru kali ini saja, sebelumnya melalui program Stelr Stem, PT KNI juga memberikan pembekalan ilmu pengetahuan bidang Sains, kepada puluhan guru dan pelajar SMP di Kota Taman.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi bapak ibu sehingga dapat diaplikasikan di sekolah masing-masing,” imbuhnya.
Sementara itu, Atik Sulistyowati menerangkan, saat ini penerapan Kurikulum Merdeka belum diwajibkan karena baru akan implementasikan pada tahun 2024 mendatang secara Nasional. Namun begitu, di Kalimantan Timur sendiri, seluruh sekolah tingkat SMA dan SMK sepakat akan mulai menggunakan kurikulum tersebut pada tahun ajaran baru di tahun 2022.
“Keputusan ini menjadikan Kaltim provinsi pertama di Indonesia yang mengaplikasikan Kurikulum Merdera,” terangnya.
Atik menambahkan, disamping akan mulai menerapkan Kurikulum Merderka, Disdikbud Kalltim juga akan menunjuk beberapa sekolah SMA sebagai pilot projek, untuk mulai program barunya berupa kegiatan tambahan, dimana isi dari program tersebut yaitu untuk mengasah kemampuan individu siswa. Rencanya program tersebut akan dijalankan di luar jam belajar sekolah.
Disisi lain, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bontang Suyanik mengaku senang dengan diselenggarakannya acara ini. Workshop ini disebut Suyanik sebagai paket komplit yang berisi 10 kegiatan yang akan berlangsung selama 1 tahun.
“Saya berterimakasih sekaligus mengapresiasi PT KNI yang telah mendukung sepenuhnya kegiatan ini,” ujar Suyanik.